MANUSIA itu entitas terbuka, jadi tubuh bisa memperbaiki diri dan diperbaiki dengan semua elemen alam baik air, udara, Benda padat , cahaya dan turunannya, baik dalam maupun dari luar tubuh.

Maka banyak ilmu berkembang dari sejarah manusia meremajakan diri dari mulai berjemur mendapatkan vitamin d sampai untuk terapi radiasi yang berasal dari cahaya, sementara sebagian yang lain di Tibet dan nenek moyang kita mengenal semedi untuk membangkitkan gelombang elektromagnetik dari dalam tubuh baik dengan cara dzikir tasawuf sampai meditasi dan yoga.

Terapi oksigen hyperbarik, terapi hidrogen dan ozon juga berkembang untuk regenerasi baik kecantikan sampai nyeri baik dengan cara masuk tabung Chamber oksigen maupun darah ditambah konsentrasi oksigen dengan ozon untuk di infuskan kembali.

Patah tulang dipasang plat titanium, ring jantung berasal dari bahan mineral, pemacu jantung berasal dari baterai dan semua ditanam ditubuh manusia sebagai ikhtiar penyembuhan sampai takdir kematian memang sudah ditorehkan di lauful Mahfudz.

Namun teori terkini menyebutkan orang usia panjang dan terhindar dari penyakit memang jika jumlah stemcell yang mampu memperbaiki berbagai jaringan dan organ itulah yang menyebabkan ini menjadi teori spektakuler, walaupun penemu stemcell pertama dr Thomson seorang ahli bedah di tahun 1957 telah menyembuhkan kangker darah dari autologus stemcell dari sumsum tulang penderitanya dan mendapatkan Nobel, kemudian stemcell allogenic berasal dari induced pluripoten stemcell diraih oleh prof Yamanaka dari Kyoto Jepang yang juga meraih Nobel karena menyembuhkan ayahnya yang terkena serangan jantung dan stroke.

Ikhtiar manusia semata mata memang untuk mendapatkan perpanjangan hidup saat belum siap menuju alam berikutnya, dimana masih banyak hal yang ingin dilakukan bersama keluarga dan dirinya sendiri, maka tidak heran jika lebih baik menjual Inova yang bisa dibeli daripada harus sakit sakitan.  Trend manusia untuk pengobatan mutakhir semakin menyadarkan bahwa kesehatan adalah segalanya di dunia ini sebuah nikmat yang luar biasa.

Bagi yang tidak berduit memang hanya dengan cara alami lagilah kita mampu mempertahankan diri dan memperbaiki stemcell kita dengan mengkonsumsi sesuai kebutuhan tubuh sendiri, karena garis tangan berbeda, maka  cara makan kita pun dengan individu lain berbeda, jadi seorang makan nasi sepiring bisa saja kurang, yang lain bisa jadi pencetus gula dan kolesterol yang selanjutnya bisa menjadikan penyakit lain didalam tubuh mulai dari ketidakseimbangan metabolik sampai kanker.

Stemcell menjadi terapi mahal semahal tubuh kita ingin dihargai, jadi jika anda menyayangi tubuh anda, mungkin Investasi kesehatan menjadi lebih penting daripada membeli rumah atau kendaraan yang malah membebani kita dengan perawatan dan juga pajak. Semua tergantung kebutuhan kita untuk mensyukuri nikmat illahi dilahirkan ke dunia sebelum meneruskan ke alam berikutnya.**

Agus Ujianto MSI med spB, Ahli Bedah, Ahli Biomedis RS permata Kuningan