Masjid-Makam Kadilangu Bukti Pengaruh Sunan Kalijaga Di Demak, Jama’ah J&J Ziarah
INILAHKUNINGAN- Sunan Kalijaga ini seorang tokoh Walisongo. Dikenal sangat lekat dengan muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi dan budaya Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Kabupaten Demak.
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Maka, Ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit tahun 1478, Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten. Bahkan juga Kerajaan Pajang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati.


Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” atau pecahan kayu sebagai salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga, yang bernama asli Raden Sahid.
Dipimpin KH Dodo Alif Hafidz, Jama’ah Al Ikhlas J&J Kuningan meluruskan niat berziarah ke makam Sunan Kalijaga.
Bangunan-bangunan berupa masjid dan makam Kadilangu merupakan bukti dari keberadaan Sunan Kalijaga dan pengaruhnya di Demak.
Bangunan masjid dan makam Kadilangu menunjukkan type bangunan pada masa itu. Bangunan masjid berbentuk jogla dengan atap tumpang atau susun 3. Seperti halnya masjid-masjid kuno di Jawa lainnya. Bangunan makam dan masjid yang berada dalam satu kompleks juga merupakan ciri khas pola tata letak masjid dan makam yang ada di Jawa saat itu.

Bentuk-bentuk jirat di makam juga merupakan bentuk jirat kuno dengan beberapa variasi antara lain bentuk gada, kurawal, dan bentuk matahari. Makam-makam disusun dalam beberapa halaman yang disekat tembok juga menunjukkan ciri khas makam raja atau pejabat dimana makam utama terletak di halaman paling belakang.
Di Kadilangu ini, makam Sunan Kalijaga sebagai makam utama sehingga terletak dihalaman belakang. Untuk masuk ke makam Sunan Kalijaga harus melewati tiga pintu gerbang./tat azhari

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.