INILAHKUNINGAN- Persoalan berat sampah warga Desa Paninggaran, Darma, Kabupaten Kuningan, ditangani kreatif Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Majalengka, melalui perakitan Alat Pembakar Sampah Bank Sampah. Hasil kreatif mereka, Selasa (13/09/2022), di Grand Launching, di Balai Desa Paninggaran.

Turut mengapresiasi, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kuningan, Kepala Desa Paninggaran Nasihin beserta jajaran. Acara diawali penyuluhan UPTD BPP Penyuluh Pertanian Lapangan bersama para ibu RT 08. Dibahas cara pembibitan baik dan benar. Bibit dipakai  cabe, sawi, tomat, dan kangkung.

Penanaman menggunakan tanah dan gemuk rasio 1:1 dan penyuburan tanah menggunakan cairan M4. Serta penggunaan pupuk organik berasal dari sampah organik yang sudah dikumpulkan dari bank  sampah, berupa buah dan sayur tidak layak dikonsumsi.

“Urutan pembibitan benar dalam polybag adalah tanah, beri pupuk kandang atau pupuk organik, lalu gemuk,” ujar Agus Penyuluh BPP Penyuluh Pertanian Lapangan, dihadapan ibu-ibu

Ia ingin para Ibu tidak perlu mengandalkan membeli bahan baku terutama keadaan BBM sudah naik. Para ibu harus mampu mengandalkan sebuah ‘dapur hidup’.

Ketua KKN Tematik Universitas Majalengka, Ade Unannudin, menjelaskan, pembuatan alat pembakar sampah Bank Sampah ini dilatarbelakangi hasil data survei, bahwa sampah menjadi salah satu masalah utama yang sukar bagi masyarakat Desa Paninggaran. Banyak diantaranya membuang sampah tidak melakukan pemilahan terlebih dahulu, dan tercampur begitu saja.

Padahal pemilahan sampah terbagi menjadi 3. Yaitu sampah organik seperti dedaunan, ranting, sayuran busuk, buah busuk, dan lainnya. Sampah Anorganik berupa sampah plastik, botol bekas, karet, kaca, dan kaleng yang dapat  didaur ulang menjadi inovasi sebuah kerajinan.

Terakhir limbah B3 atau Bahan Berbahaya Beracun. Yaitu sampah baterai, pemutih pakaian, pembersih lantai yang dapat diolah kembali oleh pihak tertentu menjadi bahan bakar di berbagai industry, seperti Boiler Pembangkit Listrik.

“Maka, grand launching ini adalah awal penanganan serta pengelolaan sampah secara efektif dan merupakan bentuk hasil kerja keras KKN-Tematik Desa Paninggaran Universitas Majalengka dalam menyelesaikan program kerjanya selama kurang lebih 18 hari untuk membangun mindset ‘desa yang bersih dan sehat,” papar Ade Unnanudin, kepada InilahKuningan

Kata dia, mahasiswa KKN-T Paninggaran telah berhasil merakit sebuah alat pembakaran sampah dengan memanfaatkan tong atau drum bekas. Dirancang sedemikian rupa menggunakan pipa besi sebagai jalur asap layaknya corong kereta api guna menghindari ketidakstabilannya volume panas api. Serta adanya penyaring sebagai pemisah antara bagian atas sebagai wadah sampah, dan bagian bawah sebagai wadah kayu untuk dibakar.

Bukan hanya itu, Ia juga memberi edukasi cara pemrosesan bank sampah. Dimana, sampah dikumpulkan dari warga, lalu dipilah sesuai jenisnya. Sampah botol plastik dijual kepada pengepul untuk mendapatkan penghasilan bagi desa, adapun sampah organik dapat dijadikan sebagai pupuk organik dan pakan budidaya maggot.

Sisa sampah lain dimasukan kedalam alat pembakaran, dengan posisi kayu sudah terbakar oleh api di tungku bawah oleh dorongan blower yang menjadi pemicu meningkatnya kadar api.

“Sesuai hasil uji coba, blower yang terhubung dengan lubang berisikan kayu terbakar  akan memberikan angin kencang. Sehingga membuat api menjadi besar dan memudahkan proses pembakaran 3 kg sampah dalam kurun waktu 1 jam dengan kapasitas maksimal sebesar 40 kg,” papar Ade Unannudin lagi

Kepala Desa Paninggaran Nasihin memberikan tanggapan positif keberadaan Bank Sampah. Bank Sampah telah turut membantu realisasi program desa dalam pengelolaan sampah masyarakat.

“Saya berterima kasih banyak kepada mahasiswa KKN Universitas Majalengka, telah membantu banyak pemberdayaan UMKM Desa Paninggaran, terutama pengelolaan sampah ini dan Alat Pembakaran Bank Sampah. Semoga adanya Bank Sampah ini,” ungkap Nasihin

Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kuningan Mazid, juga benar-benar mengapresikan inovasi Alat Pembakaran Sampah bertenaga Blower tersebut.

“Inovasi dan sumbangsih dari para mahasiswa Universitas Majalengka kepada Desa Paninggaran Kabupaten Kuningan sangatlah bermanfaat dan sangat kami apresiasi,” ungjkap Mazid sambil memberikan dukungan dan semangat kepada Mahasiswa KKN-T Universitas Majalengka./tat azhari