Komplotan Maling Motor Petani Di Kuningan Diamankan Polisi
INILAHKUNINGAN– Marak aksi maling motor, yang meresahkan masyarakat Kabupaten Kuningan, sedikit terobati. Sebanyak 3 pelaku berhasil ditangkap Satreskrim Polres Kuningan, lalu dijebloskan ke hotel prodeo, alias sel tahanan Mapolres Kuningan. Ketiga tersangka, ialah ES (55), IA (23) dan EH (52).
Ketiganya ditangkap, setelah beraksi di 3 lokasi berbeda. Penangkapan bermula saat Polres Kuningan menerima laporan kasus pencurian sepeda motor pada 26 Oktober 2025, di pinggir Jalan Ciputih Dusun Pon, Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar.
Di tengah proses penyelidikan, polisi kembali menerima laporan kehilangan sepeda motor di 2 lokasi berbeda, pada 1 November 2025 di pinggir kebun Dusun Kliwon, Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar dan Selasa, 11 November 2025 di Kebun Cinangsih, Blok Cinangsih, Desa Linggaindah, Kecamatan Cilimus.
Di hari laporan terakhir, Tim Resmob Polres Kuningan diterjunkan menyelidiki kasus ini. Diketahui, ada transaksi jual beli sepeda motor yang di duga milik korban.
Kemudian, sekitar pukul 21.00, polisi berhasil menangkap tersangka berinisial EH dan menyusul dua tersangka lainnya berinisial ES dan IA.
Kepada polisi EH mengakui telah membeli sepeda motor dari tersangka ES lewat perantara tersangka IA setelah mendapatkan penawaran lewat media sosial Facebook.

Para tersangka telah mengakui perbuatannya. Selanjutnya mereka beserta barang bukti digelandang ke Sat Reskrim Polres Kuningan untuk menjalani proses lebih lanjut.
Kapolres Kuningan, AKBP Muhammad Ali Akbar didampingi Wakapolres Kompol Deny Rahmanto, Kasat Reskrim Iptu Abdul Azis dan Kasie Humas, AKP Mugiyono menjelaskan, berdasarkan hasil pendalaman, tersangka ES mengakui telah melakukan pencurian sepeda motor sebanyak 13 kali di Kabupaten Kuningan.
Tersangka melancarkan aksinya menggunakan kunci letter T serta mata kunci yang ujungnya sudah dipipihkan atau dimodifikasi untuk menjebol kunci kontak motor korban.
Tersangka ES mengincar sepeda motor yang terparkir di pinggir sawah atau kebun ketika pemiliknya sedang bekerja. “Kami masih terus pengembangan,” katanya./tat azhari



Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.