INILAHKUNINGAN- Tradisi Kawin Cai sempat terhenti 2 tahun akibat Pandemi Covid-19, kembali dihelat Perusahaan Daerah (Perumda) Aneka Usaha, di Objek Wisata Balong Dalem, Desa Babakanmulya, Jalaksana, Kabupaten Kuningan.

Meski tradisi Kawin Cai tahun ini cukup sederhana, tapi tidak menyurutkan antusias masyarakat Desa Babakanmulya dan sekitar dalam menjaga tradisi ritual Kawin Cai tersebut, termasuk pengelola Objek Wisata Balong Dalem pun, ikut berpartisipasi.

“Saya rasa, Tradisi Kawin Cai ini harus terus dilestarikan sebagai salah satu aset budaya dan kearifan lokal Kabupaten Kuningan. Sebagai bentuk apresiasi Perumda Aneka Usaha dalam kegiatan tersebut, khusus disaat hari berlangsungnya Tradisi Kawin Cai, pihak pengelola Objek Wisata Balong Dalem, menggratiskan tiket masuk, “ujar Direktur Perumda AU, Hj Heni Susilawati, Sabtu (22/10/2022), kepada InilahKuningan

Direktur Heni bersama seluruh karyawan Perumda AU, Kepala Desa Babakanmulya Titin Kartini, dan aparatnya, Disporapar, BTNGC, dan sejumlah tokoh masyarakat nampak khidmat mengikuti prosesi Kawin Cai, sekalipun dalam momen tersebut sempat diguyur hujan.

Tradisi Kawin Cai itu sendiri biasa diselenggarakan di setiap bulan Oktober tepat malam Jum’at Kliwon, dan kemarin tradisi tersebut tepat digelar Kamis menjelang malam Jumat Kliwon. Esensi dari Kawin Cai yakni pentingnya menjaga kelestarian lingkungan alam agar air selalu berlimpah.

“Kata Cai itu sendiri berarti air. Konon katanya mata air di Obyek Wisata Balong Dalem itu perempuan nya, dan dikawinkan dengan mata air di obyek wisata Cibulan (laki-laki). Air dari Cibulan dituangkan di mata air Balong Dalem. Tentu harapan utama yakni permohonan kepada sang khalik agar air beranak pinak, berlimpah ruah mengaliri area pertanian, ” papar Heni

Diperoleh keterangan, menurut sesepuh zaman dulu, di lokasi upacara adat Kawin Cai di sumber mata air Tirtayatra merupakan tempat perkawinan Resi Makandria dari Kerajaan Tirtawulan (Cibulan) dengan Pwah Sanghiyang Sri dari Kerajaan Kainderaan.

Oleh karena itu, prosesi Kawin Cai dengan mengalirkan air kendi percampuran air Tirtayatra dengan air Cikembulan dilakukan di sumber mata air yang terdapat batu besar bernama Batu Kawin.

Prosesi upacara adat Kawin Cai diawali dengan pengambilan air dari hulu cai atau mata air Tirtayatra Situ Balong Dalem, oleh sesepuh desa atas restu kuncen untuk dimasukkan ke dalam kendi.

Usai itu dilanjutkan dengan upacara Mapag Cai, yakni kendi berisi air Tirtayatra tadi dibawa menuju sumber mata air keramat Cikembulan atau yang lebih dikenal dengan Balong Cibulan di Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana Kuningan./tat azhari