Ketat, 170 Pendaftar Berebut 32 Jabatan Ketua PAC PDIP Di Kuningan, Ini Targetnya!
INILAHKUNINGAN – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan mulai memanaskan mesin organisasi pasca Konfercab serentak. Melalui agenda Pendidikan Politik dan Rapat Konsolidasi PAC, partai berlambang banteng moncong putih itu mengawali tahapan penataan ulang struktur di tingkat kecamatan.
Kegiatan digelar Selasa sore, 23 Desember 2025, di Hotel Purnama Mulia, Cigugur, diikuti sekitar 100 kader hasil penjaringan awal dari total lebih dari 170 pendaftar bakal calon ketua Pengurus Anak Cabang (PAC).
Ketua DPC PDIP Kuningan Nuzul Rachdy, yang juga menjabat Ketua DPRD Kuningan, memimpin langsung konsolidasi tersebut. Ini menjadi panggung konsolidasi perdana Zul sejak mendapat amanah langsung dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua DPC PDIP Kuningan dalam Konfercab PDIP di Tasikmalaya, 8 Desember lalu.
Zul menegaskan konsolidasi PAC merupakan mandat struktural partai sesuai SK DPP PDIP Nomor 01. Tahapan dimulai sejak Kongres, Konferda, hingga Konfercab, lalu berlanjut ke Musyawarah Anak Cabang (Musancab) sebagai pintu pembenahan organisasi di tingkat kecamatan.
“Ini tahapan konsolidasi organisasi. Kita masuk penyegaran di tingkat kecamatan melalui Musancab. Prosesnya bukan asal tunjuk, tetapi seleksi,” ujar Zul di sela kegiatan.
Seleksi calon ketua PAC dilakukan berlapis. Tahap awal berupa penjaringan internal, dilanjutkan tes tertulis, kemudian fit and proper test. Hasil akhir ditentukan dalam Musancab yang dijadwalkan berlangsung serentak sepanjang Januari 2026, mulai 4 hingga 21 Januari.
Zul menekankan, proses ini bukan perombakan serampangan, melainkan reorganisasi berbasis kinerja dan kapasitas. Pengurus lama yang dinilai mampu menjalankan tugas tetap berpeluang bertahan. Sebaliknya, kader yang dinilai kurang optimal akan tersaring secara alamiah melalui mekanisme seleksi partai.
“Tidak ada jabatan PAC yang permanen. Semua melalui penjaringan dan penilaian. DPD yang akan memutuskan satu ketua PAC terpilih dan dua personel pendamping,” kata Zul.
Evaluasi elektoral ikut menjadi variabel penting. Perolehan suara Pileg 2024 di masing-masing kecamatan menjadi salah satu indikator penilaian, terutama di wilayah yang mengalami penurunan suara.
“Perolehan suara tetap jadi pertimbangan. Kita sedang menyiapkan sumber daya manusia partai untuk menghadapi pemilu ke depan,” tegasnya.
Dari sisi kepatuhan regulasi, PDIP menutup ruang bagi calon yang berstatus ASN, PPPK, kepala desa, atau perangkat desa. Ketentuan ini ditegakkan sebagai bagian dari disiplin organisasi dan kepatuhan terhadap undang-undang.
Zul juga memastikan kader yang sebelumnya gagal dalam kontestasi politik tetap dirangkul. Konsolidasi PAC diarahkan untuk memperkuat soliditas internal, mengakhiri sekat-sekat faksional, dan membangun satu komando hingga tingkat ranting dan desa.
“Setelah Musancab, pembenahan dilanjutkan ke tingkat ranting. Polanya sama, satu komando,” ujarnya.
Di bawah kepemimpinan Zul, PDIP Kuningan memasang target jangka menengah yang tegas. Partai ingin mempertahankan status sebagai pemenang Pileg di Kuningan, sekaligus menaikkan jumlah kursi DPRD menjadi minimal 12 kursi pada Pemilu 2029. Pilkada juga masuk dalam agenda besar konsolidasi.
Langkah penataan PAC ini menandai babak baru konsolidasi PDIP Kuningan. Mesin partai mulai dipanaskan lebih awal, dengan pesan jelas: struktur harus solid, kader harus siap, dan target kemenangan tidak bisa ditawar. (Bubud Sihabudin)


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.