INILAHKUNINGAN- Keluarga korban VN (15) santri tewas, akibat dikeroyok 3 seniornya, di Pondok Pesantren Al Ikhlas, Desa Jambar, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan, menuntut lembaga pondok pesantren bertanaggungjawab.

“Saya ingin pondok pesantren bertanggungjawab,” tegas Suhanan Paman korban, Senin (21/11/2022) kepada InilahKuningan

Suhanan menceritakan, tragedi kematian keponakannya. Bagi keluarga, ini menjadi penyesalan cukup mendalam. Apalagi, jenazah korban saat diserahterimakan kepada keluarga tanpa ada perwakilan dari lembaga pondok.

“Terlepas kejadian kematian anak kami, kami hanya ingin pertanggungjawaban dari pihak yayasan atau lembaga pendidikan ponpes saja,” tandasnya, nada keras

Mengenai jasad korban, menurut Suhanan, sudah ditangani tim medis RSUD 45 Kuningan dan semua penanganan kepolisian.

Seperti diketahui, VN santri Ponpes Al Ikhlas Desa Jambar tewas, diduga dikeroyok 3 seniornya. Korban dipukul dan ditendang, hingga tersungkur tak bernyawa.

Ketiga pelaku ialah AU (17), MD (17) dan MA (17), yang juga peserta didik di Madrasah Aliyah kami.

Peristiwa terjadi, berawal ketika korban bercanda dengan santri temannya. Tidak terima candaan korban, temannya melapor ke senior atau kakak kelas. Korban pun disiksa, hingga tewas.

“Ketiga santri pelaku kini sedang menjalani proses hukum dengan pihak berwajib dan secara resmi sudah di keluarkan dari yayasan pendidikan dan tidak tercatat sebagai santri lagi,” aku Pengasuh Pondok Pesantren, Jumhaer./tat azhari