Keliling Jerman, Putri Ade Kadarisman Ini Bidik Jejaring 37 Negara
INILAHKUNINGAN- Upaya menjaga kelestarian alam, hutan, dan lingkungan adalah tanggung bersama, termasuk generasi muda. Dalam sisi lain, peran pemerintah, dunia pendidikan, komunitas, dunia korporasi hingga media harus bersama saling bersinergi memahami urgensi konservasi kehutanan dengan baik.
Hal itu disampaikan Aisy Mufidah Kadarisman (20), salah satu mahasiswa Indonesia terpilih dalam International Forestry Student’s Symposium (IFSS) di Jerman. Setelah melalui beberapa tahapan, Aisy bersama 5 mahasiswa Indonesia lain, ialah Rizki Afeef, Clara Citra, Nilo Wijaya dari IPB, Desita Dyah Universitas Gajah Mada, Wening Universitas Hasanudin terpilih melalui International Forestry Students Association (IFSA) mengikuti Symposium Kehutanan Internasional selama 2 pekan dengan dana penuh langsung dari IFSA.


“Alhamdulillah, melalui IFSA kami difasilitasi untuk belajar berjejaring dan menimba pengetahuan lebih luas,” ucap Mahasiswi Semester 5 Prodi Konservasi Hutan dan Ekowisata IPB, Aisy Mufidah Kadarisman, Senin (04/09/2023), kepada InilahKuningan
Putri pertama pasangan AA Ade Kadarisman dan Teti Rahmawati yang juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Kehutanan dan Ekowisata IPB itu menyebut, agenda IFSS 2023 Germany mengangkat tema “Transforming forestry-Getting ahead of current and future challenges”. Artinya kurang lebih menggali pentingnya aspek transformasi kehutanan dan berbagai tantangannya di berbagai negara, termasuk mengingatkan agar generasi muda terlibat aktif menjaga hutan dalam arti seluas-luasnya.
Selama 2 pekan, lanjut Aisy, agenda internasional sudah disiapkan oleh penyelenggara. Diantaranya diskusi-diskusi mengenai struktur hutan, sejarah dan budaya tradisional, tipologi hutan, dinamika perubahan iklim hingga strategi dan adaptasi bencana.
“Selain itu, tidak kalah menarik adalah jejaring internasional dengan 37 negara, dan kunjungan ke berbagai lokasi konservasi, dan kampus di beberapa kota di Jerman. Seperti Berlin, Eberswalde, Tharandt, Dresden, Freiburg, Bonn , Erfurt, Gottingen,” papar Jebolan SMPIT Al Mutazam Kabupaten Kuningan dan SMAN 2 Bandung ini

Bagi Aisy sendiri, ini pengalaman ke-2 mengikuti forum dunia. Sebelumnya melalui seleksi sangat ketat, Aisy lolos dalam program bergengsi bina antar budaya AFS-YES 2022 dengan dukungan penuh dari Kennedy Ludgar Foundation dan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Melalui program tersebut, Aisy berkesempatan belajar kepemimpinan dan multikultiral, serta berkeliling berbagai kota di Amerika Serikat seperti Washington DC dan lain-lain.
Mojang yang memiliki hobi mendaki gunung dan melukis sketsa ini mengaku melalui forum ini diperoleh pengetahuan lebih luas mengenai kondisi terkini kehutanan di dunia.
“Tidak kalah penting sebagai anak muda Indonesia, kami mendapatkan inspirasi agar bisa bersama-sama terus berkontribusi secara aktif dalam upaya mencintai alam, menjaga hutan yang sangat kaya baik melalui pendidikan, penelitian, maupun program bersama masyarakat sekarang maupun di masa mendatang,” pungkas Aisy./tat azhari

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.