Jalan Lingkar Utara Segera Bernama Jalan Eyang Hasan Maolani, Ini Respon Keturunan
INILAHKUNINGAN– Jalan Lingkar Utara, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sepanjang 7,2 kilometer, segera mendapatakan nama. Ialah Eyang Hasan Maolani, Tokoh Ulama Nasional, Pengusir Penjajah Kolonial Belanda, asal Desa Lengkong, Garawangi. Ide itu, dilontarkan Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, disela Halal Bil Halal dan sarasehan Nasional Keluarga Besar Eyang Hasan Maolani, di Rumah Patilasan Eyang Hasan Maolani, Desa Lengkong, pekan lalu.
“Insya Allah mohon do’a, saya akan meresmikan penamaan jalan lingkar utara Kuningan dari Tugu Ikan Sampora sampai Tugu Sajati, akan saya namakan Jalan Eyang Hasan Maolani,” ungkap Bupati Dian, disambut tepuk tangan gembira hadirin
Respon positif disampaikan seorang keturunan Eyang Hasan Maolani dari jalur Eyang Mu’minah, Dr H Uu Nurul Huda, MH. Dosen Hukum UIN SGD Bandung ini mengucapkan rasa syukurnya atas rencana bupati itu. Menurutnya, sudah seharusnya Pemkab Kuningan memberikan penghormatan layak kepada tokoh sekaliber Eyang Hasan Maolani.
“Masya Alloh, nama Eyang Hasan Maolani akan jadi nama jalan utama di Kuningan. Beliau adalah keturunan Sunan Gunung Djati. Beliau lahir tanggal 22 Mei 1782 / 8 Jumadil Akhir 1196 H. Mohon do’anya dari seluruh masyarakat Kabupaten Kuningan,” ungkap Dr H Uu Nurul Huda, MH, Senin (07/04/2025), kepada InilahKuningan
Keturunan Eyang Hasan Maolani lain, dari jalur Eyang Abshori, Asep Z Fauzi mengakui, memang saat ini sudah ada Jalan Eyang Hasan Maolani dari ruas Jalan Desa Lengkong sampai Pasar Ancaran. Namun menurutnya, tanpa mengurangi rasa hormat, kurang tepat menempatkan nama Eyang Hasan Maolani untuk jalur penghubung antar desa.
“Eyang Hasan Maolani dalam sejarah perjuangan Nasional sekitar abad ke-19 dikenal sebagai ulama pituin Kuningan yang jadi gerilyawan perang Jawa melawan Kolonial Belanda, sampai diasingkan ke Kampung Jawa Tondano Sulawesi Utara. Jadi sudah selayaknya nama beliau diabadikan menjadi nama salah satu jalan utama di Kabupaten Kuningan,” papar Asep Z Fauzi
Asep mendorong Pemkab Kuningan serius memfaslilitasi penyusunan buku untuk menjadi bahan bacaan lengkap dan komprehensif tentang Eyang Hasan Maolani, bersumber dari literatur dan manuskrip yang ada dan sudah didigitalisasi. Isinya seputar biografi dan petuah-petuah yang diajarkan Eyang Hasan Maolani, terutama tentang nilai-nilai sosial dan keagamaan.
“Ke depan diharapkan para siswa, santri, generasi muda dan seluruh masyarakat dapat mempelajari, memahami dan meneladani nilai-nilai ajaran sosial dan keislaman yang diwariskan Eyang Hasan Maolani,” harap dia
Dia juga berharap, kedepan biografi Eyang Hasan Maolani dapat menjadi materi wajib di sekolah-sekolah di Kabupaten Kuningan. Para siswa tidak hanya disajikan muatan lokal tentang materi lingkungan dan kesenian khas daerah. Harus ada juga materi khusus tentang tokoh lokal yang jadi kebanggaan daerah.
“Di Majalengka ada KH Abdul Halim. Di Tasikmalaya ada KH Zaenal Mustofa. Di Kuningan juga ada Eyang Hasan Maolani. Sosok Eyang Hasan Maolani saya kira harus dijadikan simbol watak dan kepribadian warga Kabupaten Kuningan, termasuk para pejabatnya,” tandas Asfa, panggilan akrab Asep Z Fauzi./tat azhari


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.