Ini Kriteria Sekda Kuningan Dambaan Bupati Terpilih, Dian Rachmat Yanuar
INILAHKUNINGAN- Pelantikan Sekda Kuningan Definitif hasil Open Bidding atau Lelang Tahun 2024, harus rekomendasi bupati terpilih sesuai arahan Kemendagri RI, tidak dipungkiri Bupati Kuningan terpilih, Dr H Dian Rachmat Yanuar.
“Pj bupati sudah berdiskusi dengan kita, bahwa hasil konsultasi dengan kemendagri, pelantikan sekda hasil OB ini harus persetujuan bupati terpilih,” aku Dian Rachmat Yanuar, Minggu (19/01/2025), kepada InilahKuningan
Tapi sebagai bupati terpilih, Ia belum berpikir kearah itu dulu. Ia masih mendiskusikan banyak hal dengan tim transisi, dan tim anggaran daerah. Terutama berdiskusi program 100 hari kerja.
“Jadi mohon maaf, kita belum berpikir kearah sana (pelantikan sekda hasil OB, red,” ucap mantan Sekda Kuningan itu
Ditanya kriteria Sekda Kuningan pilihan, Dian ingin sekda punya chemistry dengan bupati dan wakil bupati. Yang paham tentang visi misinya, punya kemampuan mengorganisir kepala dinas atau SKPD.
“Karena sejatinya sekda itu istri bupati, yang harus bisa membantu, ada kesepahaman mendalam,” ujar Dian
Ia melihat jabatan sekda professional saja. Yaitu tentang kemampuan, daya analisa untuk membantu memecahkan persoalan di Kuningan. Diantaranya penyehatan APBD, kemiskinan, pengangguran. Ia punya beban, tugas, menuntaskan ini. Jadi harus hati hati menyikapi jabatan sekda ini.
“Saya akui punya kelemahan, begitupun Bu Tuti punya kelemahan. Jadi sekda harus kompeten, harus bisa melengkapi kami, agar persoalan Kuningan ini tuntas,” ucapnya lagi
Keputusannya menurut Dian, soal jabatan sekda ini komprehensip, berbagai sisi. Tapi kalau sisi birokrasi, adalah sisi profesionalisme. Yaitu punya knowledge cukup, skill bagus, attitude atau sikap tidak mencederai.
“Kita pasti kesampingkan aspek politis. Bagi kita, sudah tidak ada lagi paslon 1, 2 dan 3. Kita kembali ke aspek profesional,” tegas Dian
Tapi diakui, setelah dilantik Bupati Kuningan, bersama Wakil Bupatinya Tuti Andriani, penentuan jabatan sekda bagi Dian adalah prioritas. Siapa itu orangnya? Yaitu yang bisa membantu dirinya sebagai bupati. Selain punya konowledge bagus, skill, juga attitude. “Attitude itu mampu paham nilai-nilai birokrasi. Salah satunya, birokrat harus netral,” tegas Dian lagi./tat azhari


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.