Ini Analisis Geologi Gempa Bumi Merusak Di Kuningan
- Informasi gempa bumi
Gempa bumi terjadi pada hari Kamis, tanggal 25 Juli 2024, pukul 17:36:41 WIB. Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 108,5 BT dan 6,98 LS, berjarak sekitar 2,3 km timur Kota Kuningan, Provinsi Jawa Barat, dengan magnitudo (M 4,1) pada kedalaman 5 km. Sebelumnya stasiun BMKG mencatat kejadian gempa bumi pada pukul 04:01:58 WIB dengan magnitudo (M 3,6) pada kedalaman 6 km. Adapun stasiun USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman tidak mencatat kejadian gempa bumi tersebut.
- Kondisi geologi dan penyebab gempa bumi
Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada wilayah Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang dan perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal. Menurut data Badan Geologi (BG) daerah di sekitar lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah keras (kelas C). Data BG memperlihatkan bahwa daerah sekitar lokasi pusat gempa bumi tersusun oleh endapan Kuarter berupa aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff), serta sebagian telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi. Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi dengan mekanisme sesar mendatar.
- Dampak gempa bumi
Menurut informasi dari media online (https://www.rri.co.id) kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan terjadinya bencana berupa kerusakan rumah penduduk di Kelurahan Ciporang, Kecamatan Kuningan, dan mushola di Desa Kertawirama, Kecamatan Nusaherang. Guncangan gempa bumi diperkirakan dirasakan di Kuningan pada skala III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.
- Rekomendasi
- Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.
- Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman.
- Bangunan di Kabupaten Kuningan harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari risiko kerusakan, dan harus dilengkapi dengan jalur serta tempat evakuasi.
- Oleh karena wilayah Kabupaten Kuningan tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural.
- Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan, bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
Penulis: Yana Karyana
Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.