INILAHKUNINGAN- Menjawab banyaknya pertanyaan terkait kapan lebaran, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kuningan, KH Aang Asy’ari memberikan pandangan.

Menurut dia, tahun ini kemungkinan besar lebaran Idul Fitri di Indonesia tidak akan sama. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan metode hisabnya, memastikan 1 Syawal 1444 H akan jatuh pada 21 April 2023.

Sementara negara-negara Asean yang tergabung dalam MABIMS atau Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura dengan  kriteria metode rukyahnya, kemungkinan besar akan berlebaran 22 April 2023 karena ketinggian hilal dan elongasi pada 20 April 2023 yang masih relatif rendah, maka potensi keterlihatan hilal sebagai penentu awal bulan Syawal 1444 H masih sangat kecil.

“Ketinggian hilal di Indonesia masih berkisar antara 0,75 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan 2,36 derajat di Sabang (Aceh). Sementara elongasi di Indonesia masih berkisar antara 1,48 derajat di Waris (Papua) s/d 3,09 derajat di Sabang (Aceh),” kata Kyai Aang Asy’ari

Kriteria MABIMS yang diusulkan dan disepakati adalah Imkanur Rukyat dengan ketinggian hilal 3 derajat dan sudut elongasi bulan-matahari saat terbenam 6,4 derajat (secara singkat ditulis dan disebut IR 3-6,4). Wallahu ‘alam./tat azhari