Hore! 2 Bangunan Sejarah Kuningan Segera Dipercantik, Termasuk Gedung Perundingan Linggajati
INILAHKUNINGAN– Kunjungan Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani guna mengakses bantuan ke Kementrian Kebudayaan RI, berbalas kunjungan Dirjen Perlindungan Kebudayaan, Restu Gunawan dan Kepala Badan Pelestarian Kebudayaan IX Jabar, Retno Raswaty ke Kabupaten Kuningan, Kamis (19/5/2026)
Mereka menengok langsung 3 lokasi bersejarah di Kabupaten Kuningan. Yaitu Gedung Naskah Perundingan Linggarjati, Gedung Sutan Syahrir dan Pemakaman Jacub Ponto di Desa Sangkanurip, Kecamatan Cigandamekar. Hasil tinjauan Kementrian Kebudayaan, mereka menjanjikan revitalisasi menyeluruh Gedung Naskah Perundingan Linggarjati dan merenovasi Gedung Sutan Syahrir.
Revitalisasi kedua gedung sebagai ikon sejarah Kabupaten Kuningan ini, akan melibatkan investor dan TNI. Sementara, perihal keberadaan pemakaman Jacub Ponto akan di ajukan sebagai Pahlawan Nasional.
Revitalisasi ini adalah upaya perlindungan dan pelestarian cagar budaya dan tempat bersejarah di Kabupaten Kuningan. Dirjen Perlindungan Kebudayaan RI, Restu Gunawan, bahwa Kuningan adalah penanda diplomasi Nasional. Sehingga memiliki peran penting pada proses kemerdekaan.
“Kuningan menyimpan tempat bersejarah. Dimana Gedung Perundingan Linggarjati ini menjadi tempat penting pada proses kemerdekaan. Kuningan adalah penanda diplomasi, karena perundingan Linggarjati merupakan perjanjian pertama pasca Indonesia merdeka sehingga di akui sebagai sebuah Negara,” ungkap Restu Gunawan, didampingi Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani, kepada InilahKuningan
Restu Gunawan mengajak masyarakat untuk bersama menjaga sekaligus mengunjungi tempat bersejarah ini. Mengingat sebentar lagi musim liburan sekolah, Gedung Perundingan Linggarjati Kuningan dapat menjadi tempat kunjungan agar putera-puteri bangsa bisa napak tilas melihat perjuangan tokoh bangsa.
Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani menjelaskan, kunjungan Kementrian Kebudayaan RI ini sebagai tindak lanjut upaya silaturahminya 2 pekan lalu ke kementrian kebudayaan.
“Semoga kunjungan ini dapat menjadi perhatian. Sehingga kekayaan kebudayaan di berbagai wilayah, termasuk Kuningan dapat selalu dijaga,” harap Tuti Andriani./tat azhari


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.