HMI Untuk PDAU Kuningan, “PAD Yes, Sapi Perah No”
INILAHKUNINGAN- Proses Seleksi Direktur Perumda Aneka usaha (PDAU) Darma Putra Kuningan, membuat greget Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Kuningan.
Menurut HMI, PDAU harus di rekonstruksi, dibenahi dari hulu sampai hilir. Perkuat dukungan dari internal dan eksternal dalam meningkatkan perekonomian daerah.
“Jadi siapapun direktur PDAU nanti, harus mempunyai konsep, profesional, berintegritas , dan inovatif,” tandas Ketua HMI Cabang Kuningan Toto Sunarto, Senin (20/06/2022), kepada InilahKuningan
Pengelolaan BUMD juga harus menerapkan asas akuntabilitas. Harus dapat dipertanggungjawabkan pada rakyat dan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Kemudian asas kepastian nilai harus di dukung adanya ketepatan jumlah dan nilai investasi dalam optimalisasi pemanfaatan dana, serta penyusunan laporan keuangan BUMD yang transparan. Sehingga terwujudnya BUMD Sehat.
Untuk memperbaiki kinerja BUMD, HMI memberikan tawaran solusi berdasarkan kajian. Yaitu pemberian wewenang dan pendelegasian kebijakan lebih besar dan luas oleh pimpinan daerah kepada BUMD dalam operasional. BUMD tidak boleh dijadikan sapi perah atau kereta politik bagi kepentingan birokrat maupun partai politik. Tujuan semata-mata adalah tetap profit oriented untuk menambah PAD. “PAD yes, sapi perah no,” sindir Toto
Kemudian menempatkan orang-orang professional, memiliki skill dan kompetensi sesuai bidang usaha BUMD digarap. Selain peningkatan kompetensi dan profesionalisme direksi beserta staf dalam menjalankan perusahaan sebagai usaha komersial murni yang mengutamakan pertimbangan efesiensi dan pencapaian laba usaha yang memadai. “Direksi dan staf BUMD haruslah orang-orang yang mempunyai jiwa dan semangat wiraswasta, dan berintegritas,” tandasnya
Solusi lain, ialah mengatasi kelemahan internal dengan penetapan kembali core bisnis, likuidasi unit usaha yang selalu merugi. Memperbaiki sistem manajemen dengan cara memperluas pangsa pasar dengan mempertahankan pasar lama dan mencari pasar baru, mengadopsi teknik produksi baru yang lebih efesien dan efektif.
Selain harus memperbaiki koordinasi antar BUMD dalam industri hulu dan hilir. Memaksimumkan peluang eksternal berupa upaya kerja sama yang saling menguntungkan dengan perusahaan sejenis atau yang ada keterkaitan. Bentuk kerja sama bisa berupa joint venture atau bentuk kerja sama lainnya.
“Terakhir, perkuat kemitraan dengan para pengusaha lokal dan prioritaskan SDM local. Sehingga membangkitkan ekonomi kerakyatan demi terwujudnya Kuningan Maju,” katanya./tat azhari


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.