Heboh! Dibutuhkan 47 Relawan SPPG, Seribu Pelamar Datangi Desa Nanggerang
INILAHKUNINGAN – Walk In Interview, Rekrutmen relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Nanggerang, Kecamatan Jalaksana, Selasa pagi, 23 Desember 2025, mendadak berubah menjadi antrean panjang. Antrean pelamar mengular hingga sekitar 200 meter dan sempat meluber ke badan jalan raya, menciptakan suasana yang menyerupai job fair skala besar.
Sejak pagi hari, arus pelamar terus berdatangan tanpa henti. Panitia mencatat jumlah pendaftar mendekati seribu orang. Proses seleksi direncanakan berlangsung hingga siang sekitar pukul 14.00 WIB, namun antusiasme masyarakat tak kunjung surut. Mereka datang dari beragam usia, dari Gen Z, Milenial, hingga Gen X.
Ketua Yayasan Ruang Harapan Generasi (RHG) Foundation, Linda Fitriani, mengaku terkejut dengan lonjakan pelamar. Rekrutmen ini awalnya diumumkan secara terbuka melalui media sosial tanpa pembatasan wilayah desa. Dengan niat yang baik, ingin menggelar rekrutmen secara profesional, untuk mencari calon pegawai yang tepat sesuai kebutuhan
“Kami jujur tidak menyangka ekspektasinya akan sebesar ini. Niat kami hanya membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat Kabupaten Kuningan. Informasi kami sebar lewat media sosial dan ternyata bergulir sangat cepat,” ujar Linda.
Menurut Linda, unggahan lowongan tersebut dibagikan ulang hingga lebih dari seribu kali. Dampaknya, pelamar datang dari hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Kuningan.
“Kondisi ini benar-benar di luar prediksi kami. Kami mohon maaf jika ada ketidaknyamanan. Kami langsung berkoordinasi dengan aparat keamanan dan berupaya mengantisipasi situasi di lapangan,” katanya.
Kepala Desa Nanggerang, Deni Ramadani, menyebut pemerintah desa ikut dibuat kaget oleh membludaknya jumlah pelamar. Aparatur desa dikerahkan penuh untuk membantu pengaturan teknis di lokasi.
“Kami selaku pemerintah desa jujur kaget sekali. Tidak menyangka antusiasme masyarakat sebesar ini. Bahkan bisa dibilang lebih ramai dibanding rekrutmen perusahaan besar,” ujar Deni.
Deni menilai, pola rekrutmen terbuka yang dilakukan pihak yayasan memberi kesan positif dan pengalaman baru bagi masyarakat pencari kerja.
“Ini menjadi contoh baik. Banyak pelamar yang bilang, diterima atau tidak, mereka senang bisa ikut proses seleksi secara terbuka. Ini pengalaman berharga bagi masyarakat,” katanya.
Untuk menjaga ketertiban dan keamanan, unsur TNI dan Polri turut diterjunkan. Bahkan Danramil dan Kapolsek Jalaksana mengerahkan personel guna mengurai antrean yang sempat memanjang hingga ke jalan raya agar aktivitas warga dan arus lalu lintas tetap berjalan normal.
Linda menjelaskan, yayasannya, RHG Foundation telah lama bergerak di bidang sosial di Kabupaten Kuningan. Sebelum mendirikan SPPG, yayasan ini terlibat dalam berbagai program CSR, termasuk pembangunan sarana air bersih.
“Berdirinya SPPG ini bentuk kontribusi kami untuk Kuningan. Kami ingin hadir dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat, mendukung program nasional,” ujarnya.
Dalam rekrutmen kali ini, SPPG membuka 47 posisi relawan, mulai dari petugas kebersihan dapur, pengolahan makanan, hingga tenaga profesional seperti ahli gizi dan akuntan.
Proses seleksi dilakukan langsung di lokasi.
Pelamar membawa berkas, menjalani wawancara, mengisi kuisioner sesuai posisi yang dilamar, serta menjalani pemeriksaan kesehatan gratis bekerja sama dengan Puskesmas setempat.
“Pengumuman hasil seleksi akan kami sampaikan melalui WhatsApp agar tidak menimbulkan kerumunan baru,” kata Linda.
Hingga menjelang siang, antrean pelamar masih terlihat padat. Jika waktu tidak memungkinkan, hingga pukul 14:00 WIB, panitia seleksi akan mempercepatnya dengan mengumpulkan persyaratan dan kuisioner yang telah di isi.
Antusiasme warga dengan lowongan kerja menunjukan kebutuhan kesempatan kerja, sebuah pekerjaan rumah Pemkab Kuningan yang saat ini sedang gencar diperjuangkan melalui perbaikan iklim investasi. (Bubud Sihabudin)


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.