INILAHKUNINGAN-  Jalan rusak hampir merata di seluruh desa se Kabupaten Kuningan, menjadi perhatian super prioritas Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar. Meski terkena efisiensi Pemerintah Provinsi Jabar, Ia memastikan perbaikan jalan Tahun 2025 di Kuningan, segera dimulai.

Bahkan, selain sudah teralokasi dalam APBD Kuningan Rp45 miliar, Ia akan mencoba mengambil hasil pemotongan dana TPP ASN untuk juga dialokasikan perbaikan jalan.


“Saya pastikan, program untuk masyarakat, meskipun dengan dana sedikit dan terbatas, sesuai dengan keluhan utama masyarakat, mulai Agustus 2025 akhir, kita akan perbaikan jalan rusak,” janji Bupati Dian, Minggu (09/08/2025), kepada InilahKuningan

Ia tidak mau kekurangan anggaran perbaikan jalan ini diambil dari anggaran untuk pembayaran tunda bayar APBD Tahun 2024. Ia akan mencoba anggaran perbaikan jalan mengambil tambahan dari dana hasil efisiensi melaui pemangkasan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Saya memohon kesadaran penuh teman-teman ASN. “InsyaAllah tahun depan, tidak lama, TPP ASN akan kita pulihkan kembali. Mudah-mudahan teman-teman ASN menerima. InsyaAllah, semua yang terbaik untuk masyarakat,” ucap Bupati Dian, Minggu (10/08/2025), kepada InilahKuningan

Seperti diketahui, Pemkab Kuningan telah mengalokasikan anggaran Rp45 Miliar untuk perbaikan 154 titik jalan rusak dalam 32 kecamatan. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PTUR) Kabupaten Kuningan, Tedy Sukmajayadi menyebut, perbaikan jalan tersebut, ada yang permanen, pemeliharaan berkala, dan pemeliharaan rutin.

“Survei sudah dilaksanakan. Perbaikan jalan baru bisa dilaksanakan pada September 2025, menunggu anggaran disahkan dan dievaluasi gubernur. Menurut dia, dalam tahapan perbaikan jalan butuh proses dan mekanisme, regulasi anggaran. Pengesahannya sudah  akhir Juli 2025 dan evaluasi gubernur pada Agustus. Jadi normalnya September perbaikan jalan baru bisa dimulai.

Tedy tidak memungkiri jika banyak warga di Kabupaten Kuningan yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak. Namun keterbatasan anggaran perbaik­an memaksa pihaknya membuat skala prioritas, dilaksanakan bertahap./tat azhari