Hampir Punah, Warga Winduherang Kuningan Bangkitkan Warisan Tradisi Gembyung
INILAHKUNINGAN- Ratusan warga Kelurahan Winduherang tumpah ruah memenuhi Masjid Nur Alim dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabi’ul Awal 1447 Hijriah. Hajat PHBI Kelurahan Winduherang tersebut, berlangsung khidmat dan penuh makna.
Lurah Winduherang, Ikin Sodikin, menyampaikan doa agar masyarakat Winduherang senantiasa diberikan kemakmuran, kesejahteraan, serta dijauhkan dari segala marabahaya. Menyikapi situasi nasional pasca-demo besar yang sempat terjadi, ia juga berharap momentum Maulid Nabi kali ini membawa keberkahan, sehingga Indonesia tetap aman, tenteram, dan mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT.





Tradisi Muludan Khas Winduherang
Peringatan Maulid Nabi di Winduherang memiliki ciri khas berbeda dibandingkan wilayah lain. Sejak awal 1900-an, setiap perayaan Maulid selalu diiringi dengan kesenian gembyung, sebuah musik tradisional Islami berbasis tabuhan rebana besar yang digunakan sebagai sarana syiar Islam.
Tradisi gembyung di Winduherang terakhir bertahan hingga tahun 2019, dibawakan oleh rombongan Almarhum H. Dodoy, mantan Ketua LPM Winduherang sekaligus generasi ketiga pelestari gembyung. Setelah pandemi COVID-19, kesenian tersebut tidak lagi berlanjut karena belum ada penerusnya.
Selain gembyung, warga juga melestarikan tradisi Asroqolan di masjid. Seusai acara, jamaah pulang membawa bingkisan atau berkat, simbol kebersamaan dan keberkahan dalam peringatan muludan.





Harapan Pelestarian Gembyung
Pengurus MUI Winduherang, Moch Agni Purnama, mengakui bahwa hingga saat ini belum ada generasi muda yang meneruskan tradisi gembyung.
“Harapan saya ke depan ada anak muda yang mau belajar alat musik gembyung. Walaupun sulit, dengan latihan rutin pasti terbiasa. Gembyung jangan sampai hilang, karena dulu juga dijadikan syiar Islam,” ujarnya kepada inilahkuningan.
Yang membedakan gembyung Winduherang dengan daerah lain adalah pada lagam barjanji. Meski bacaan yang dilantunkan sama, alunan musiknya khas dan menjadi identitas Winduherang.
Warisan Islam yang Perlu Dijaga
Sebagai seni tradisional, gembyung merupakan warisan budaya Islam yang sarat makna spiritual. Dulu ia tidak sekadar hiburan, tetapi juga menjadi alat dakwah dan pemersatu masyarakat. Kini, peringatan Maulid Nabi di Masjid Nur Alim bukan hanya momentum religius, tetapi juga pengingat pentingnya melestarikan tradisi dan budaya Islam agar tetap hidup di tengah masyarakat Winduherang./Handy

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.