Halo Bupati, Kolaps PDAU Kuningan Salah Kepemimpinan, Bukan Pekerja!
INILAHKUNINGAN– Polemik seputar mundurnya Direktur Perumda Aneka Usaha (PDAU) Kuningan memunculkan berbagai spekulasi. Namun, Dani sebagai Ketua KSPSI Kabupaten Kuningan angkat bicara, mengkritisi narasi yang cenderung menyudutkan dan menyalahkan pihak tertentu tanpa basis data yang memadai.
Opini dani ini secara eksplisit menanggapi komentar publik yang berkesan tendensius dan subjektif, terutama yang menghubungkan situasi PDAU dengan gaya kepemimpinan ala Elon Musk, yang dinilai tidak relevan dengan konteks BUMD dan kondisi sosial pekerja lokal.
Dani menegaskan bahwa setiap komentar atau analisis publik harus didasarkan pada literasi ilmiah dan data empiris. “Kami prihatin melihat munculnya opini yang menyalahkan pekerja tanpa ada audit kinerja yang komprehensif, serta penilaian kinerjapun seharusnya merupakan hak internal perusahaan sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan dan literasi standard HRD.
Menarik-narik nama Elon Musk untuk pembenahan BUMD daerah atau mobil mogok adalah tidak proporsional. Permasalahan di PDAU adalah krisis sistemik dan bukan sekadar masalah kinerja di level pelaksana.
“Pernyataan Serikat Pekerja PDAU yang tidak dapat dipungkiri bahwa posisi karyawan sebagai pelaksana kebijakan, bukan pembuat kebijakan strategis,” tandasnya
PDAU Butuh Transformasi, Bukan Retorika
Dani sebagai menekankan bahwa alih-alih mencari kambing hitam, fokus utama seharusnya adalah reformasi total dalam tata kelola dan kebutuhan seleksi kepemimpinan. PDAU butuh figur inspiratif yang fokus pada pembenahan sistem dan menciptakan budaya kerja yang positif.
Contoh terbaik adalah Ignasius Jonan, yang mampu memimpin PT KAI dan kementerian dengan pendekatan berbasis data, perbaikan fundamental, dan empati pada pegawai level bawah. Figur seperti Jonan, yang berhasil melakukan transformasi besar di KAI yang telah lama rugi dan banyak berganti kepemimpinan, hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan tidak didapat dengan menuding subjektifitas, tetapi dengan menegakkan disiplin, memperbaiki tata kelola dari hulu ke hilir, dan melindungi hak-hak pekerja.
Dani mendukung Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan dalam upaya perbaikan terhadap PDAU sebagai aset Daerah yang sudah 10 tahun mandiri tanpa membebani APBD, namun penting bagi semua pihak untuk kembali kepada porsi dan posisi masing-masing dengan didasari Nilai dan Etika. Karyawan adalah aset yang menjalankan roda, sementara Direksi, Dewas dan KPM bertanggung jawab atas arah dan sistem, semua harus bergerak bersama-sama secara proporsional, serta harus mengikuti peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku” tegas dani .
Pernyataan ini sekaligus menjadi pengingat bagi semua pihak yang terlibat dalam opini publik untuk menggali data literasi ilmiah, fokus pada solusi sistemik, dan hindari komentar yang terkesan subjektif, serta menghindari potensi memecah belah di tengah krisis kepemimpinan ini. PDAU Kuningan diyakini masih memiliki potensi besar asalkan dikelola dengan tepat oleh figur yang rasional, realistis, dan berintegritas./tat azhari


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.