Guru Ngaji Kuningan Menjerit, BOP MD Rp1,5 Miliar Belum Cair
INILAHKUNINGAN- Tunda Bayar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kuningan Tahun 2022, ternyata berdampak kepada nasib memprihatinkan guru ngaji Madrasah Diniyah (MD) se Kabupaten Kuningan. Mereka menjerit, karena Biaya Operasional (BOP) lembaga pendidikan mereka Tahun 2023 tidak kunjung dicairkan Bupati Kuningan H Acep Purnama.
“Belum cair. Sudah telepon pak bupati, katanya nanti dulu lagi bingung,” ujar Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kuningan, Asep Ridwan, Senin (31/7/2023), kepada InilahKuningan
Diakui, hampir setiap hari banyak lembaga menanyakan pencairan BOP. Tahun lalu, biasa paling telat pencairan Mei atau April. Tapi Tahun 2023, sudah akhir Juli belum cair. “Kasian lembaga, besaran BOP tidak besar, tapi butuh buat operasional, peralatan, juga ada sebagian buat honor guru ngaji,” ungkap Asep
Selain angkanya tidak besar, BOP MD dari APBD Kuningan juga turun. Semula Rp2 miliar, menjadi hanya Rp1,5 miliar di Tahun 2023. Dana itu dibagi kurang lebih 700 lembaga MD penerima BOP dari total jumlah MD di Kabupaten Kuningan mencapai 750 lembaga.
Pembagian dibagi 2 kategori. Ada kategori program pendidikan dan satuan pendidikan. Untuk kategori program pendidikan hanya terbagi Rp2 jutaan/tahun. Dibanding kategori satuan pendidikan biasa hanya berbeda Rp1 juta lebih besar.
“Kalau satuan pendidikan masuk grade A, artinya lembaga professional. Kalau program pendidikan grade B, atau biasa. Bedanya hanya Rp1 juta/tahun,” sebut dia
Maka itu, Asep berharap Pemkab Kuningan segera mencairkan BOP MD Tahun 2023. “Sudah tidak besar jumlah BPO-nya per lembaga, sampai saat ini pencairan juga telat. Kasian MD, apalagi guru ngaji kasian,” ucap Asep./tat azhari
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.