Gadis Yatim Piatu Terlantar Di Kuningan Korban Bullying Ditangani Dinsos
INILAHKUNINGAN- Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kuningan Dr HToto Toharudin merespon cepat kondisi menyedihkan gadis terlantar, Rara baraspatih (16), yang diusir oleh Tantenya di Baturaja, Bandar Lampung akibat menolak pindah agama. Meski aman berada di Polsek Cigugur, psikologisnya terganggu. Ia kebingungan mencari neneknya, tapi tidak diketahui alamatnya.
Toto Toharudin bersama istri, menengok langsung Rara Baraspati, di Polsek Cigugur. Ia yang tengah tertidur, wajah pucat di sebuah ruangan Mapolsek Cigugur terbangun. Setelah mengobrol ringan, Ia menyatakan akan memberikan perlindungan sementara, sekaligus membantu proses pencarian keluarga yang masih tersisa di Kuningan. Yang Rara sendiri, tidak tahu alamatnya dimana.
“Rara kini berada dalam pengawasan dan pendampingan kami Dinas Sosial Kuningan. Kami pastikan membantu mencari alamat keluarganya yang tersisa di Kuningan. Ada nenek an pamannya, hanya Rara tidak tahu alamatnya dimana,” ujar Toto Toharudin
Kata Toto Toharudin, Rara akan sementara akan mendapat perawatan istrinya yang juga Kepala Puskesmas. sebab selain fisik, psikologisnya cukup terganggu karena juga korban bullying soal agama. Ia mengimbau masyarakat Kuningan yang mengenal atau memiliki informasi tentang Ibu Askinah atau Bapak Wawing yang disebut Rara sebagai nenek dan pamannya di Kuningan, agar segera menghubungi Dinas Sosial atau Polsek Cigugur untuk mempercepat proses reunifikasi keluarga.
“Kami mohon doa dan bantuan masyarakat. Rara adalah anak bangsa yang sedang mencari pelukan keluarganya yang tersisa. Kami tidak ingin Rara kehilangan harapan,” ucap dia
Diketahui sebelumnya, Rara Baraspatih (16), pelajar SMA kelas 2 asal Desa Unit 6 Kota Baturara, Bandar Lampung, mendadak berada di Kabupaten Kuningan dalam kondisi kebingungan. Gadis yatim ;piatu ini, lalu diantar oleh warga Desa Gunung Keling, Cigugur, Kuningan, ke Markas Polsek CIgugur, MInggu (4/5/2025), pukul 07.00
Orang tua kandung gadis remaja ini adalah Sudarto dan Asmawati, tinggal di Jakarta. Tapi kedua orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan. Dari usia 9 tahun, Rara ikut bersama tantenya di Lampung sampai saat ini sudah SMA kelas 2.
Kemarin pagi, Rara kabur dari Lampung dengan alasan tantenya mengajak masuk ke Agama Hindu karena tantenya keturunan Bali. Namun gadis remaja Rara menolak dan disuruh pergi dari Lampung.
Bingung diusir mau kemana, Rara teringat punya nenek bernama Askinah dan Paman bernama Wawing yang tinggal di Kabupaten Kuningan. Sayang, remaja tersebut tidak ingat nama alamat tempat tinggal neneknya di Kuningan.
Tiba di Kuningan Ia kebingungan, hingga diantar warga Gunung Keling ke Polsek Cigugur untuk segera mendapat bantuan./tat azhari


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.