Gadis Korban Jambret Emas Di Cigedang Kuningan Jadi Tersangka, Ini Penyebabnya!
INILAHKUNINGAN- Laporan palsu kembali terjadi di Wilayah Hukum Polsek Luragung. Mengaku dijambret di Jalan Luragung-Ciwaru, tepatnya di Dusun Neundet, Desa Cigedang, AA (25), gadis asal Desa Andamui, Kecamatan Ciwaru, AA (25), yang semula sebagai pelapor, justru balik menjadi tersangka.
Dalam laporan AA ke Polsek Luragung, pada Sabtu, 05 Juli 2025, AA pulang kerja sendiri naik motor pukul 17.30. Di Dusun Nendet, Desa Cigedang, Ia melihat dari kaca spion motor, bahwa ada motor yang mengikuti dibelakang. Awalnya AA tidak curiga. Tapi sesampainya dijalanan sepi, motor AA mendadak diberhentikan paksa oleh terduga pelaku.
Pelaku yang mengendarai motor langsung menodongkan pisau. Pelaku lain, yang dibonceng juga menarik paksa kalung emas AA hingga putus, lalu mereka kabur membawa kalung emas milik AA seberat 5 gram. AA sendiri mengalami luka gores di bagian leher akibat tarikan kalung pelaku.
AA kemudian melaporkan kejadian pencurian dengan kekerasan tersebut ke Polsek Luragung, dengan kerugian Rp5 juta.
Namun berkat ketelitian Unit Reskrim Polsek Luragung dalam penyidikan, laporan AA terbongkar palsu. Tidak pernah ada kejadian penjembretan kalung AA dimanapun, oleh siapapun. Termasuk di Jalan Luragung-Ciwaru, tepat Dusun Neundet, Desa Cigedang.
Belum diketahui motif laporan palsu gadis 24 tahun itu. Perbuatan bohong AA, terungkap dari sebaran video permohonan maaf AA sendiri, didampingi orang tua, Kepala Desa Andamui Warman dan Jajaran Polsek Luragung.
“Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, Polsek Luragung dan Polres Kuningan. Saya akui laporan pencurian dengan kekerasan atau penjembretan itu, tidak benar adanya,” aku AA, dalam video pengakuannya
Kepala Desa Andamui Warman memohon maaf atas atas pengaduan warganya yang telah mengalami penjambretan di Dusun Nendeut, Desa Cigedang. Ternyata, kejadian itu fiktif.
“Maka kami atas nama kepala desa, keluarga pelaku, juga Neng AA, mohon maaf sebesar-besarnya, karena menimbulkan kegaduhan dan rasa was-was di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Kecamatan Luragung,” ungkap Warman./tat azhari


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.