INILAHKUNINGAN- Debat kandidat Pilkada Kabupaten Kuningan 2024 hajat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kuningan, akhir pekan lalu, masih menyisakan narasi menarik. Salah satunya, ketika Cawabup No Urut 2 H Kamdan, mengajukan pertanyaan tajam kepada Cawabup No Urut 1 Tuti Andriani, terkait keberpihakan terhadap ekonomi kerakyatan di tengah menjamurnya toko modern di Kota Kuda ini.

H Kamdan mempertanyakan komitmen pasangan calon ini dalam melindungi ekonomi rakyat kecil, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang menurutnya terancam oleh kehadiran toko modern.

“Jadi ini menjamur toko-toko modern. Apakah itu juga dianggap bentuk peduli terhadap kerakyatan, apakah itu termasuk simpati kepada rakyat kecil?” tanya Kamdan, nada tegas

Kemudian Kamdan mengungkapkan keresahannya terhadap dampak menjamurnya toko modern, terutama bagi para pelaku UMKM di wilayah pedesaan. “Karena di kampung saya, khususnya di daerah pemilihan saya, banyak yang menjerit, bagaimana ini?” tanyanya lagi, mengisyaratkan keprihatinan mendalam atas nasib ekonomi lokal

Menariknya lagi, ketika pertanyaan itu dilontarkan kepada Cawabup No 1 Tuti Andriani, justru yang memberikan jawaban adalah Cabupnya Dian Rachmat Yanuar. Momen ini memicu reaksi publik, karena Tuti Andriani terlihat memilih diam, tidak memberikan respon atas pertanyaan Kamdan tersebut.

“Semua ada aturan, apalagi perizinan toko modern itu adalan perizinan yang paling sederhana. Aturan menjelaskan bahwa Perbup ada pembatasan kuota per kecamatan, perbupnya jelas mempertimbangkan hal itu,” jelas Cabup Dian Rachmat Yanuar

Kemudian, ada ketentuan bahwa toko modern diharuskan membuka ruang masuk untuk akses UMKM. Termasuk menampung tenaga kerja, dan sulit membendung keinginan pasar.

“Ini mungkin dimaksudkan menjadi daya dorong kompetitif untuk pasar tradisional memperbaiki manajemen, harga dan kualitas. Aturan yang dibuat pemda linear apa yang dilakukan kemendagperin, tidak ada yang dilanggar saya kira,” ucapnya

Menanggapi hal itu, Cabup No Urut 2 HM Ridho Suganda menyebut tak heran jika Cabup Dian Rachmat Yanuar memiliki banyak toko modern karena selaku Ketua TKPRD Kuningan.

“Berarti gak heran ya, toko modern Pak Dian makin banyak karena beliau Ketua TKPRD. Mohon maaf saya sampaikan begitu, karena kita juga memiliki keinginan, bahwa pasar UMKM bisa masuk ke toko modern,” kata Ridho Suganda

Menurutnya, toko modern harus bisa memberikan keleluasaan untuk ruang masuk UMKM lokal di Kuningan. Maka PDAU akan diberikan kesempatan untuk mempunyai permodalan. Nanti sebagian milik PDAU yang bekerjasama dengan toko modern.

“Kita bisa menjual produk UMKM kita di toko-toko modern. Itu akan kita laksanakan dengan kebijakan kita. Salah satunya batik yang kita kenakan ini kado dari Bapak H Iip Hidajat mantan Pj Bupati Kuningan, yang harus kita kembangkan bersama. Mudah-mudahan adanya toko modern bisa pula menjual produk hasil UMKM kita,” harap Ridho Suganda./tat azhari