BI Cirebon Pastikan Rupiah Sulit Dipalsukan, Masyarakat Diminta Waspada, Kenali 3D
KUNINGAN – Perwakilan Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa uang rupiah hingga saat ini masih sangat sulit dipalsukan karena memiliki banyak fitur keamanan yang tidak mudah ditiru. Hal itu disampaikan Plt Kepala Perwakilan BI Cirebon, Himawan Putranto, dalam ekspos pengungkapan kasus peredaran uang palsu yang digelar Polres Kuningan, Rabu (10/9/2025).
Himawan menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polres Kuningan yang berhasil mengungkap kasus peredaran uang palsu di wilayah timur Kuningan. Ia menilai langkah cepat kepolisian menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga keaslian rupiah sebagai simbol kedaulatan ekonomi bangsa.





“Kami sangat mengapresiasi Pak Kapolres dan jajaran yang telah sigap mengamankan tindak pidana ini. Kejadian ini membuktikan komitmen kita semua untuk menjaga keaslian mata uang rupiah,” ujar Himawan.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir, sebab uang palsu yang diamankan dari pelaku kualitasnya jauh berbeda dengan uang asli. Dari segi kertas, tekstur, hingga fitur pengaman seperti hologram, tinta berubah warna, dan gambar saling isi, tidak bisa ditiru oleh para pelaku. “Jadi masih sangat mudah dibedakan dengan uang asli,” tegasnya.
Meski begitu, Himawan mengingatkan agar masyarakat tetap waspada, khususnya para pedagang pasar dan pelaku usaha kecil yang bertransaksi dengan uang tunai. BI bersama kepolisian akan terus melakukan edukasi agar masyarakat mampu mengenali ciri-ciri keaslian rupiah dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang.
“Perlu dipahami aktivitas ekonomi di pasar berlangsung cepat, sehingga masyarakat harus terlatih membedakan uang asli dan palsu dengan cepat. Dari kasus ini terbukti, masyarakat yang waspada bisa membantu mengungkap peredaran uang palsu,” ujarnya.





Ia menambahkan, jika ada masyarakat yang menemukan atau meragukan keaslian uang rupiah, langkah pertama adalah menolak menerima uang tersebut. Jika terlanjur diterima, sebaiknya segera dibawa ke bank terdekat untuk diperiksa. “Namun perlu ditegaskan, sesuai aturan, uang palsu tidak dapat diganti. Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat menjadi kunci,” kata Himawan.
Dalam kesempatan itu, Himawan juga menjelaskan bahwa uang palsu hasil sitaan akan diteliti lebih lanjut di laboratorium BI Cirebon untuk memastikan detail ciri-cirinya. Hal ini dilakukan sebagai bahan evaluasi sekaligus edukasi kepada masyarakat.
“Fitur keamanan rupiah masih sangat kuat dan belum bisa ditiru. Jadi tetaplah optimis, namun jangan lengah. Satu lembar uang palsu yang beredar saja bisa merugikan masyarakat kecil. Itu yang harus kita cegah bersama-sama,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Perwakilan BI Cirebon juga aktif mengedukasi masyarakat melalui akun medsosnya. Seperti gerakan mengenal uang asli dengan 3D, Dilihat, Diraba dan Diterawang, lengkap dengan edukasi ciri maupun tanda khusus Rupiah Asli. (Bubud Sihabudin)

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.