INILAHKUNINGAN- Sejak menjabat 8 November tahun 2022 hingga November Tahun 2025, atau kurun waktu 3 tahun, kinerja Direktur Perusahaan Air Minum (PAM) Tirta Kemuning, Kabupaten Kuningan, Dr H Ukas Suharfaputra, MP, mengalami loncatan positif, dalam banyak hal.

Berdasar data Badan Pemeriksa Keuangan Pemerintah (BPKP), pendapatan perusahaan naik 13,8% atau semula 58,46 miliar Tahun 2021, naik menjadi 66,53% Tahun 2024.

Disisi lain, biaya operasional mampu ditekan hingga 4,4%, semula 21,824 miliar Tahun 2021, turun menjadi Rp20,855 miliar Tahun 2022.

Begitu laba dan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tercatat laba tahun 2021 Rp5,007 miliar PAD Rp1,939 miliar, tahun 2022 laba Rp5,343 miliar PAD Rp2,303 miliar, tahun 2023 laba Rp6,038 miliar PAD Rp1,885 miliar, tahun 2024 laba 6,680 miliar PAD Rp2,321 miliar, terakhir tahun 2025 laba Rp6,940 PAD kembali naik Rp2,586 miliar.

“Artinya, terjadi kenaikan laba 38,61%, juga terjadi kenaikan PAD hingga 64,7%,” sebut Kasubdiv Humas PAM Tirta Kemuning Kuningan, Asep Aro, SE, saat wawancara khusus di kantornya, Selasa (25/11/2025), kepada InilahKuningan

Ditanya terjadi penurunan PAD tahun 2022-2023 dari Rp2,303 miliar menjadi Rp1,885 miliar, dijelaskan Asep Aro, hal itu bukan karena penurunan laba atau kinerja, tapi lebih karena ada kebijakan pusat yang meningkatkan PPH Badan. Ini sesuai pasal 17 ayat 1  bag. B UU No 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan, yang diberlakukan 1 Januari tahun 2022.

Dimana, untuk Wajib Pajak (Badan,red) yang pendapatan brutonya di atas 50 miliar, maka pajak badannya dari 11% naik menjadi 22%. Tidak lagi bisa menerima fasilitas keringanan pajak.

“Nah, PDAM Tirta Kamuning telah bisa melampaui pendapatan di atas 50%. Maka akibatnya pajak badan yang diambil dari laba meningkat dari 11% menjadi 22% dari laba. Karena bagian yang disetorkan untuk pajak naik, maka akibatnya juga bagian yang disetorkan untuk PAD mengalami penurunan. Ini dialami oleh semua PDAM di seluruh jagat raya yang pendapatannya menembus di atas 50 miliar,” terang Asep Aro, gamblang

Namun untuk PDAM Kuningan, penurunan PAD hanya berlangsung di tahun mulai penerapan kebijakan pajak pusat tersebut. Pada tahun-tahun selanjutnya, kontribusi PAD PAM Tirta Kamuning kembali mengalami peningkatan, karena kemampuan menghasilkan labanya juga terus meningkat signifikan.

Pencapaian positif lainnya dibawah kepemimpinan Dr Ukas Suharfaputra, BPKP mencatat hasil evaluasi kinerja PAM Tirta Kamuning yang terus meningkat. Terbukti dari skor hasil audit BPKP lengkap dengan kriteria BPP SPAM. Yaitu tahun 2021 skor 3,60, tahun 2022 skor naik 3,70, tahun 2023 skor naik 3,76 dan tahun 2024 kembali naik skor menjadi 3,81. Tentu dengan catatan kriteria sehat, setiap tahunnya.

“Artinya lagi, ada peningkatan skor kinerja hingga 21%,” sebutnya, nada tegas

Selanjutnya cakupan layanan, atau jumlah sambungan layanan juga mengalami peningkatan hingga 6,30%. Rinciannya 52.443 layanan sambungan tahun 2021, meningkat 53.985 di tahun 2022. Kemudian meningkat 55.338 di tahun 2023, terakhir tahun 2024 juga meningkat jadi 55.748 sambungan.

Terkait jumlah sumber atau debit air, tidak kalah meningkat. Selama tahun 2023-2024, terjadi penambahan debit dari sumber air baku baru. Yaitu

  1. Cijalatong Cipari = 21,46 Liter/detik
  2. Cibangir = 35,38 liter/detik.
  3. Cilukutuk Cileuleuy = 10 liter/detik

“Jadi Total penambahan debit mencapai 66,84 liter/detik. Hal ini meningkatkan cakupan layanan air minum,” jelasnya./tat azhari