Bau! Kelurahan Purwawinangun Banjir Limbah Kohe, Mata Air Terancam Tercemar
INILAHKUNINGAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kuningan pada Senin (29/09/2025) sore memicu serangkaian insiden, mulai dari pohon tumbang, tiang listrik roboh, hingga rumah warga tersambar petir. Namun di balik itu, muncul persoalan lingkungan yang tak kalah serius: aliran sungai di kawasan Puhun RT 07, Kelurahan Purwawinangun, tercemar limbah kotoran hewan (kohe) dari peternakan sapi di Kelurahan Cipari.
Aktivis lingkungan, Oki Rohmania, menilai kondisi sungai tersebut kini mengkhawatirkan. Saat hujan turun deras, air sungai berubah menjadi kecoklatan, berbusa, dan menyebarkan bau tak sedap yang diduga kuat berasal dari aliran limbah kohe.
“Yang paling saya khawatirkan, ada mata air kecil di sekitar sungai yang biasa dipakai warga untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau aliran sungai tercemar, otomatis mata air itu juga ikut tercemar,” ungkap Oki, Selasa (30/09/2025).
Melalui sebuah video yang diunggah ke media sosial, Oki memperlihatkan air sungai berwarna hijau pekat dan berbusa. Ia menduga limbah kotoran hewan sengaja dialirkan ke sungai saat hujan deras, agar terbawa arus dan sulit dilacak.
“Kalau tidak percaya ini kotoran sapi, silakan cek langsung oleh dinas terkait, pemangku kebijakan, atau dewan. Ini air hijau, berbusa, dan jelas ini limbah hewan yang sengaja dibuang ketika hujan,” tegasnya.
Minim Fasilitas Sampah, Sungai Jadi Tempat Buang Limbah
Selain pencemaran kohe, kondisi sungai juga kian memperihatinkan akibat kebiasaan warga yang membuang sampah rumah tangga ke aliran sungai. Minimnya fasilitas bak sampah di sekitar bantaran sungai membuat warga menjadikan sungai sebagai “tempat sampah darurat”, memperparah pencemaran lingkungan.
“Dulu airnya jernih. Warga biasa mandi sore dan mencuci di sini. Sekarang sungainya sudah berubah jadi hijau dan bau. Tidak mungkin lagi digunakan,” keluh Oki.
Desakan untuk Pemerintah Turun Tangan
Oki mendesak Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, dan pihak berwenang lainnya agar segera turun tangan melakukan investigasi dan penindakan tegas terhadap para pelaku pembuangan limbah. Ia juga menyoroti perlunya penanganan menyeluruh, mulai dari pengelolaan limbah peternakan hingga penyediaan fasilitas kebersihan di wilayah bantaran sungai./tat azhari


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.