Air Mata H Rokhmat Ardiyan Menetes di Tambakbaya, Ada Cerita Puluhan Warga Terlantar di Penampungan
KUNINGAN – Kunjungan reses Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Barat X, H. Rokhmat Ardiyan, M.M., di Desa Tambakbaya, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Selasa (16/12), berubah menjadi peristiwa kemanusiaan yang menyentuh nurani.
Di luar agenda formal reses, HRA didampingi istri Hj. Dian Marina Puspita, memilih mendatangi sebuah rumah singgah sederhana yang merawat penyandang disabilitas mental (ODGJ) dan orang terlantar, sekira 200 meter dari Balai Desa, terdapat tempat di mana kisah hidup para penghuni membuat air mata seorang wakil rakyat tak terbendung, termasuk semua yang hadir menyaksikan momen ini.
Rumah singgah itu bernama Graha Berdaya, dikelola oleh Yayasan Rumah Antara Graha Berdaya, sebuah Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang menjadi tempat persinggahan sekaligus pemulihan bagi orang-orang yang selama ini terpinggirkan.
Di hadapan Rokhmat Ardiyan, para relawan peduli ODGJ, termasuk Yoyon Suryono, tokoh kemanusiaan Kuningan, dan relawan RMPK menceritakan satu per satu kisah penghuni yang ditemukan di jalanan, sebagian dalam kondisi sakit parah, terlantar tanpa keluarga, bahkan tanpa identitas. Banyak di antara mereka harus lebih dulu dievakuasi ke rumah sakit di Kuningan sebelum akhirnya dirawat di Graha Berdaya.
Suasana hening menyelimuti kunjungan tersebut ketika Rokhmat mendengar bahwa lebih dari 2.000 orang telah dirawat dan dipulangkan ke keluarganya masing-masing sejak rumah singgah ini berdiri. Tak sedikit dari mereka yang kini masih rutin menjalani kontrol kesehatan setiap bulan. HRA tampak menunduk, menyaksikan keiklasan para relawan menyelamatkan warga terlantar,, menyeka air mata melihat kondisi penghuni yang berangsur pulih, dan melihat langsung tempat istirahat mereka, sebuah bangsal penginapan yang tersusun rapi.
“Saya terharu. Ini bukan pekerjaan biasa, ini pekerjaan yang sangat mulia. Lebih dari dua ribu orang sudah ditolong di sini. Politik (Eksekutif dan Legislatif) seharusnya hadir untuk membantu yang paling lemah, bukan sekadar bicara kekuasaan,” ujar Rokhmat Ardiyan dengan nada bergetar.
Ada momen yang sangat membanggakan dan membuat takjub semua yang hadir. Penghuni Graha Berdaya mayoritas masih hafal lagu kebangsaan indonesia raya, pancasila, dan doa doa dalam agama Islam.
Dalam kunjungan tersebut, HRA menyerahkan bantuan satu unit ambulans baru serta dana operasional senilai Rp10 juta untuk mendukung aktivitas kerelawanan ODGJ di Desa Tambakbaya. Bantuan itu disebutnya sebagai bentuk komitmen pribadi dan keluarga, untuk memastikan kerja-kerja kemanusiaan di tingkat desa tetap berjalan, meski dengan keterbatasan.
Graha Berdaya sendiri berlokasi di Dusun 1 RT 03 RW 01 Desa Tambakbaya, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Rumah singgah ini dirintis sejak 2018 oleh Kepala Desa Tambakbaya, Lukman Mulyadi, yang sebelumnya telah aktif sebagai relawan sejak 2016.
Berawal dari sebidang tanah keluarga seluas sekitar 500 meter persegi dan fasilitas seadanya, Graha Berdaya kini merawat 53 penghuni, mayoritas perempuan dan lansia, dengan dukungan enam relawan yang berjaga setiap hari.
Selain pemulihan kesehatan dan pemenuhan gizi, para penghuni juga diberdayakan melalui kegiatan produktif, salah satunya pembuatan batik ciprat. Kain batik tersebut merupakan karya asli para penghuni, yang diproduksi melalui pendampingan dan kerja sama lintas lembaga. Hingga kini, sekitar 1.000 lembar kain telah dihasilkan, dan setengahnya berhasil terjual, memberikan penghasilan langsung bagi para pembuatnya.
Di hadapan warga dan relawan, HRA juga memanfaatkan momen reses untuk menyampaikan sejumlah program yang tengah dan akan ia kawal di tingkat pusat, mulai dari program listrik gratis bagi ribuan rumah tangga, bantuan rumah tidak layak huni, hingga dukungan anggaran untuk infrastruktur dan layanan kesehatan. Namun, ia menegaskan bahwa seluruh program tersebut harus benar-benar menyentuh masyarakat, terutama mereka yang paling rentan.
“Kalau program tidak dirasakan rakyat kecil, itu bukan keberhasilan. Yang seperti di sini ini, justru harus kita jaga dan perkuat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tambakbaya Lukman Mulyadi menilai kunjungan Rokhmat Ardiyan menjadi momen bersejarah bagi Graha Berdaya. Menurutnya, ini merupakan kali pertama rumah singgah tersebut dikunjungi langsung oleh anggota DPR RI, setelah sebelumnya hanya didatangi pejabat daerah dan DPRD provinsi.
“Kami sangat mengapresiasi. Baru kali ini ada anggota DPR RI yang datang langsung, melihat sendiri kondisi penghuni dan relawan. Ini bukan sekadar kunjungan, tapi bentuk pengakuan atas kerja kemanusiaan yang selama ini kami jalani,” kata Lukman.
Lukman juga bersaksi, Graha Berdaya lahir dari keprihatinan terhadap kondisi ODGJ dan orang terlantar yang kerap luput dari perhatian. Tantangan terberat, menurutnya, justru terjadi setelah pasien keluar dari rumah sakit, ketika pengawasan dan kepatuhan berobat mulai menurun.
“Yang sulit itu pasca rumah sakit. Di sinilah kami berusaha hadir, meski dengan segala keterbatasan. Kunjungan seperti ini memberi semangat baru bagi kami dan para relawan,” ujarnya.
Bagi Lukman dan para relawan, kehadiran wakil rakyat yang datang tanpa sekat protokoler, duduk bersama penghuni, dan meneteskan air mata, menjadi bukti kerja-kerja kemanusiaan masih memiliki ruang dalam agenda politik. Graha Berdaya mungkin berdiri dengan fasilitas sederhana, tetapi dari tempat itulah, harapan dan martabat manusia perlahan dipulihkan. (Bubud Sihabudin)


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.