INILAHKUNINGAN- Gelombang unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Kuningan, terus bergulir. Senin (19/09/2022), giliran ratusan ojeg offline, Front Persaudaraan Islam (FPI) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Aliansi Persaudaraan Islam Kuningan (APIK) dan Gerakan Aqidah (Gardah) Kuningan, menggeruduk Gedung DPRD Kuningan.

Uniknya, massa longmarch start di Masjid Agung Syiarul Islam, lalu sengaja mogok di tengah jalan. Massa pun unjuk aksi dorong motor hingga Gedung DPRD Kuningan.

Baca Juga:
Di Cijoho Kuningan, Gas Melon Bocor Makan Korban Rumah
Tewas! Rumah Terbakar Di Desa Sayana Kuningan Makan Korban
Wisata Waduk Darma Disegel, Manaf; Bayar Proyek, Kembalikan Pengelolaan Ke Kuningan!

Di lokasi, massa sudah dijaga ketat aparat kepolisian, Satpol PP. Meski begitu, keinginan massa yang dikomando mobil pick up untuk masuk halaman gedung DPRD, langsung dikabul. Gerbang utama DPRD, pun dibuka. Massa masuk tertib.

“Kebijakan kenaikan harga BBM, sangat terasa pahit bagi kami. Jangankan beli BBM 10 rb, mau berangkat saja harus berpikir 10 kali, karena BBM mahal. Kami telah dizolimi pemerintah. Maka pantas kami menolak BBM,” koar Ustad Endin, disela orasi

Ia merasa penyampaian aspirasi masyarakat ini telah digembosi, entah oleh siapa. Ditakut takuti seolah unjuk rasa ini, mau ada kekerasan. “Tapi ini baru awal, kalau ada aksi lagi tidak usah digembosi. Kalau ada masyarakat mau turun ke jalan, persilahkan saja. Ingat, Ini suara rakyat,” tandasnya./tat azhari