INILAHKUNINGAN – Lonjakan mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 mendorong Pemerintah Kabupaten Kuningan memperkuat pengendalian lalu lintas dan keselamatan jalan. Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan mengombinasikan penguatan infrastruktur, pengawasan kendaraan, serta kolaborasi lintas sektor guna menjaga kelancaran arus kendaraan di wilayahnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan, H. Mochamad Nurdijanto, SH., M.Si, menyampaikan hal tersebut saat ditemui, Senin (29/12/2025), di sela kegiatan monitoring penerangan jalan umum (PJU) di kawasan Puspa Langlang Buana.

“Untuk persiapan Natal dan Tahun Baru 2025, kami telah menerima bantuan dari Dinas Perhubungan Pusat berupa pemasangan empat titik APILL atau traffic light,” ujar Nurdijanto.

Empat titik APILL tersebut dipasang di Jalan Badorasa, Cilimus, Oleced Cidahu, serta Tugu Sampora sebagai lokasi terbaru. Menurutnya, keberadaan APILL ini memiliki fungsi strategis dalam pengelolaan arus lalu lintas.

“Pemasangan ini bertujuan untuk mengevaluasi kendaraan yang keluar dan masuk Kabupaten Kuningan, sekaligus meningkatkan ketertiban serta keselamatan para pengguna jalan,” katanya.

Penguatan infrastruktur lalu lintas ini sejalan dengan meningkatnya volume kendaraan selama Nataru. Data Polres Kuningan mencatat, pada periode 23–26 Desember 2025, sebanyak 96.704 kendaraan masuk dan 77.158 kendaraan keluar dari Kabupaten Kuningan. Total pergerakan mencapai 173.862 kendaraan, dengan rata-rata harian sekitar 24 ribu kendaraan masuk dan 18 ribu kendaraan keluar.

Selain APILL, Dishub Kuningan juga memperkuat aspek keselamatan malam hari melalui penambahan penerangan jalan umum. Dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Kuningan menerima bantuan 500 titik lampu PJU.

“CPCL-nya difokuskan pada ruas jalan provinsi, mulai dari Mandirancan hingga Cibingbin serta perbatasan Jawa Tengah,” ungkap Nurdijanto.

Ruas-ruas tersebut merupakan jalur utama pergerakan masyarakat dan wisatawan selama libur akhir tahun, sehingga penerangan menjadi faktor penting dalam menekan potensi kecelakaan lalu lintas.

Dishub Kuningan juga memastikan kesiapan angkutan umum melalui kegiatan ramp check yang rutin dilaksanakan setiap tahun menjelang Nataru. Pemeriksaan ini menyasar bus, travel, dan kendaraan angkutan lainnya.

“Ramp check ini kami jadwalkan intens, karena saat Nataru terjadi peningkatan arus lalu lintas, baik wisata maupun kendaraan umum,” jelasnya.

Pelaksanaan ramp check dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai instansi, antara lain kepolisian, khususnya satuan lalu lintas, BNN, Dinas Kesehatan, Satpol PP, perwakilan dari Jasa Marga Propinsi Jabar, serta Dinas Perhubungan Pusat yg ada d kng

“Kami membentuk tim terpadu agar kendaraan yang digunakan selama periode Nataru lebih aman dan layak jalan. Ini juga merupakan instruksi langsung dari Menteri dan wajib dilaksanakan sebelum Nataru,” tegas Nurdijanto.

Tidak berhenti pada agenda akhir tahun, Dishub Kuningan juga mulai menyiapkan kebijakan strategis untuk tahun 2026, khususnya di sektor perparkiran. Langkah ini ditempuh untuk memetakan potensi pendapatan daerah secara lebih objektif.

“Sesuai arahan Bupati dan Sekretaris Daerah, kami akan memberikan kesempatan kepada pihak ketiga untuk melakukan penilaian terhadap potensi-potensi parkir di Kabupaten Kuningan,” ujarnya.

Penilaian tersebut akan dilakukan melalui mekanisme appraisal. Hasilnya akan menjadi dasar evaluasi sebelum ditetapkan sebagai kebijakan resmi daerah.

“Setelah dilakukan penilaian oleh appraisal, hasilnya akan kami serahkan kepada pimpinan untuk ditetapkan keputusannya,” pungkas Nurdijanto.

Dengan penguatan APILL, penambahan PJU, pelaksanaan ramp check terpadu, serta penyiapan reformasi sektor perparkiran, Pemerintah Kabupaten Kuningan menargetkan penyelenggaraan Nataru 2025/2026 berlangsung aman, tertib, dan lancar, seiring tingginya mobilitas masyarakat di penghujung tahun. (Bubud Sihabudin)