Libur Nataru Ajaib! Air Telaga Biru Tetap Jernih Di Musim Hujan, Fasilitas Lengkap Support QRIS
INILAHKUNINGAN – Talaga Biru Cicerem di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan kembali menjadi primadona wisata di utara kaki gunung Ciremai, di libur Natal dan Tahun Baru. Sejak 25 hingga 27 Desember 2025, arus kendaraan berpelat luar kota tampak mendominasi mesuk area tiket destinasi wisata berbasis alam tersebut.
Daya tarik utama Talaga Biru terletak pada karakter alamnya yang unik. Air telaga tetap berwarna biru jernih meski musim hujan melanda kawasan Kuningan. Kejernihan air memungkinkan pengunjung melihat ribuan ikan yang berenang bebas, menciptakan pengalaman wisata alam yang jarang ditemui di tempat lain.
Direktur BUMDes Arya Kamuning, Iim Ibrahim, menyebut kondisi telaga dengan ekosistem yang stabil menjadi keunggulan utama Talaga Biru dibandingkan destinasi serupa.
“Air telaga tetap jernih dan biru walaupun hujan. Itu yang membuat pengunjung merasa penasaran dan ingin datang langsung,” ujar Iim kepada wartawan, Sabtu (27/12/2025).
Selain panorama alami, pengelola menyiapkan fasilitas pendukung yang relevan dengan kebutuhan wisatawan keluarga. Shelter dan gazebo tersebar di sekitar telaga, memberi rasa aman bagi pengunjung saat hujan turun, terutama pada sore hari yang kerap terjadi di musim penghujan.
Talaga Biru juga dikenal sebagai destinasi ramah konten visual. Wahana ayunan di atas telaga menjadi ikon sekaligus spot foto favorit wisatawan. Ayunan tersebut menghadirkan sudut pandang langsung ke permukaan air biru, menghasilkan foto yang kuat secara visual dan ramai dibagikan di media sosial.
Bagi pencari pengalaman berbeda, pengelola menyediakan wahana fun jeep adventure. Wahana ini menawarkan rute menantang hingga 6 kilometer mengelilingi kawasan kaki gunung, cocok untuk wisatawan berbagai usia yang ingin menikmati sensasi petualangan ringan di alam terbuka.
Kawasan wisata ini terintegrasi dengan fasilitas kolam renang di area Wisata Sidelan. Seluruh pengelolaan berada di bawah BUMDes Arya Kamuning, menjadikan Talaga Biru sebagai contoh pengembangan wisata desa yang terstruktur dan berkelanjutan.
Menurut Iim Ibrahim, lonjakan pengunjung pada momen Nataru turut dipengaruhi kemudahan sistem layanan di lokasi wisata.
“Kami menyiapkan sistem pembayaran yang fleksibel, mulai dari tunai hingga non tunai. Pengunjung bisa menggunakan QRIS untuk tiket maupun jajanan,” kata Iim.
Penerapan pembayaran non tunai dinilai memberi kenyamanan lebih bagi wisatawan luar kota. Transaksi berlangsung cepat, praktis, dan mengurangi antrean, terutama saat kunjungan sedang padat. Sistem ini juga memudahkan pelaku UMKM lokal yang berjualan di area wisata.
Kemudahan pembayaran digital turut menciptakan pengalaman liburan yang lebih efisien. Wisatawan tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar, sementara transaksi tercatat rapi dan transparan bagi pengelola desa wisata.
Talaga Biru Cicerem perlahan bertransformasi dari sekadar wisata alam menjadi destinasi modern berbasis desa. Perpaduan antara keindahan telaga, fasilitas memadai, wahana rekreasi, serta sistem layanan digital menjadikannya langganan musim liburan, magnet wisata Kuningan.
Dengan tren Pesona Wisata Kaduela, Talaga Biru Cicerem menegaskan posisinya sebagai salah satu destinasi unggulan Kuningan selama libur panjang, sekaligus etalase keberhasilan pengelolaan wisata desa oleh BUMDes. (Bubud Sihabudin)


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.