Tingkatkan! 17 Emas di BK, Rakerkab Koni Kuningan Susun Strategi Menuju Porprov 2026
INILAHKUNINGAN – Rapat Kerja Kabupaten (Rakerkab) KONI Kabupaten Kuningan 2025 lebih dari sekadar forum tahunan. Bertempat di D’Jons Pool Family Billiard & Cafe, Sabtu (27/12/2025), pengurus KONI dan 36 cabang olahraga membaca ulang peta kekuatan, sekaligus mengukur jarak menuju Porprov Jawa Barat XV 2026.
Forum ini menjadi ruang terbuka untuk evaluasi hasil Babak Kualifikasi (BK) Porprov, yang secara jujur memperlihatkan fluktuasi prestasi. Kuningan, yang lama dikenal sebagai “lumbung emas” Jawa Barat bagian timur, kini dihadapkan pada tantangan konsistensi dan pembiayaan pembinaan.
Ketua Umum KONI Kabupaten Kuningan, H. Trias Andriana, menegaskan Rakerkab bukan agenda rutin semata, pasti lebih dari itu.
“Ini kewajiban organisasi dan harus dimanfaatkan untuk evaluasi. Kami bersyukur dari BK kemarin banyak cabor yang lolos. Target kami jelas, mempertahankan posisi Kuningan seperti sebelumnya,” kata Trias usai rapat.
Sorotan juga mengarah pada laporan keuangan dan kesinambungan program prestasi. Transisi kepemimpinan internal turut dibuka secara transparan, termasuk laporan dari kepengurusan sebelumnya. Di saat bersamaan, KONI harus merumuskan strategi pembinaan realistis, bukan sekadar optimisme di atas kertas.
Soal anggaran menjadi isu sensitif yang tak dihindari. KONI menyadari kebutuhan pembinaan menuju Porprov tidak kecil, sementara kondisi fiskal daerah belum sepenuhnya ideal. Pemkab masih melakukan efisiensi di berbagai sektor, termasuk olahraga.
“Anggaran belum bisa kami pastikan. Tapi olahraga ini butuh dukungan besar. Kami berharap apa yang diajukan ke Bupati bisa terealisasi. Kuningan ini langganan emas, dan itu perlu dijaga,” ujar H Trias.
Dari sisi teknis prestasi, hasil BK menjadi cermin keras. Perolehan emas Kuningan menurun dibanding rangkaian Porprov sebelumnya. Pengurus KONI Kuningan, Wakil Ketua II Bidang Prestasi, Bobi Agustan menyebutkan, di 2022 Kuningan meraih 22 emas, dan BK Porprov kemarin 17 emas. Meski ada potensi penurunan, KONI Kuningan segera melakukan langkah antisipatif, memilih fokus pada perbaikan sistem dan intensifikasi latihan. Tetap optimis, karena beberapa cabang olahraga teruji menjadi tulang punggung daerah.
“Dari BK terlihat cabang unggulan seperti atletik, angkat berat, dan IPSI masih kuat. Atletik bahkan meraih 10 emas. Ini patokan bagi cabor lain untuk mengejar,” katanya.
Data prestasi tak ditutup-tutupi. Pada Porprov 2022, Kuningan mengoleksi 22 emas. Hasil BK terakhir mencatat 17 emas dari 32 cabang yang diikuti. Angka itu menjadi alarm sekaligus peluang koreksi sebelum 2026.
“Kami akan lakukan pemusatan latihan, training center, dan klasifikasi atlet secara lebih ketat. Tidak bisa lagi biasa-biasa saja. Harus ada terobosan,” ujar Bobi menegaskan.
Rakerkab juga mengesahkan dua cabang olahraga baru, yaitu Cabor Barongsai dan Bridge (Gabsi). Meski belum diposisikan sebagai andalan medali, kehadiran cabor baru dinilai memperluas basis pembinaan dan peluang jangka panjang.
“Memang bukan unggulan utama, tapi dengan pembinaan yang benar, ke depan bisa memberi kontribusi, tidak hanya di Porprov tapi event lain,” ucap Bobi.
Kegiatan, Rakerkab mendapat dukungan pemerintah daerah, dengan hadirnyaWakil Bupati Kuningan Hj. Tuti Andriani
Wabup mendorong pembinaan berjenjang berbasis data, serta kolaborasi lintas sektor. Pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan swasta diminta tidak berjalan sendiri-sendiri.
“Pembinaan atlet harus fokus dan terukur, terutama pada cabang unggulan. Pemerintah berkomitmen mendukung sesuai kewenangan dan kemampuan daerah,” ujarnya.
Dari level provinsi, pesan kehati-hatian datang dari Ketua Harian KONI Jabar, Brigjen TNI (Purn) Dr. Arief Prayitno. Ia mengingatkan Rakerkab harus menjadi alat navigasi, bukan rutinitas administratif.
Pihaknya memberi peringatan keras soal perlindungan atlet. Fenomena perpindahan atlet menjelang Porprov disebut masih menjadi ancaman.
“Tolong jaga atletnya. Jangan sampai sudah dibina, lalu pindah saat Porprov,” tegasnya.
KONI Jabar menilai Kuningan masih memiliki fondasi kuat di Atletik dan Angkat Berat, dengan potensi tambahan pada Renang, Panjat Tebing, dan Dayung. Pada Porprov sebelumnya, Kuningan finis di peringkat 12, sebuah posisi yang dinilai masih bisa diperbaiki. Dengan solidaritas dan profesionalisme, pihaknya optimistis, Kuningan bisa mempertahankan bahkan meningkatkan peringkat di Porprov 2026. (Bubud Sihabudin)


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.