INILAHKUNINGAN- Keluhan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sukamulya, Kabupaten Kuningan, mulai mencuat. Seorang pasien DA (27), warga Kelurahan Cigugur misalnya, merasa dirugikan ketika melakukan perawatan gigi menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.

DA mengaku kaget saat hendak menyelesaikan administrasi setelah melakukan tindakan cabut gigi. Pasal, petugas puskesmas tetap meminta pembayaran, meskipun Rp35.000.


“Saya pastikan BPJS saya masih aktif, dan saya rutin membayar iuran setiap bulan. Tapi entah kenapa masih diminta membayar,” keluh DA, Kamis (28/08/2025)  kepada InilahKuningan

Bukan hanya Pasien BPJS harus bayar, DA juga mengeluhkan antrian lama hingga memakan waktu 2 jam. Sementara ada pasien datang belakangan, justru bisa lebih cepat ditangani. Disamping menyoroti sikap petugas medis yang dianggapnya kurang profesional.

“Pernah saat saya periksa, petugasnya sambil ngemil gorengan. Pemeriksaan juga tidak benar-benar serius. Hanya ditanya keluhan saja, tanpa menggunakan alat seperti stetoskop,” tutur dia

DA memastikan kondisi memprihatnkan pelayanan Petugas Puskesmas Sukamulya, sudah menjadi budaya. Atas dasar itu, Ia memohon agar Bupati Kuningan turun tangan, sidak ke Puskesmas Sukamulya.

Kepala Puskesmas (Kapus) Sukamulya, dr Andri Sentanu, saat dikonfirmasi belum banyak berkomentar. Ia menyampaikan apresiasi atas informasi yang disampaikan masyarakat melalui media.

“Terima kasih kepada InilahKuningan yang sudah memberikan informasi ini. Nanti akan saya tindaklanjuti. Kemungkinan BPJS pasien tersebut sudah tidak aktif, maka otomatis menjadi pasien umum. Tapi besok saya cek dulu di RME (Rekam Medis Elektronik) untuk memastikan kepesertaan BPJS-nya masih aktif atau tidak,” singkatnya./Handy