Belum Ditangani Banjir Kotoran Sapi, Winduherang Tercemar Polusi Kotoran Ayam
INILAHKUNINGAN – Alih-alih mendapatkan solusi pasti penanganan limbah kohe yang mencemari sungai di Kelurahan Winduherang, masyarakat kini justru dihadapkan pada persoalan lain. Bau menyengat dari peternakan ayam petelur mulai mengganggu kenyamanan warga, bahkan dikhawatirkan berdampak pada kesehatan.
Hal ini diungkap Pegiat Lingkungan Kelurahan Winduherang, Agi Haris Nurzaman. Menurut dia, pencemaran udara bukanlah hal yang sehat untuk masyarakat sekitar. Masyarakat pasti merasa tidak nyaman. Maka, harus segera mendapatkan perhatian serius.
“Silahkan melakukan berbagai aktifitas usaha. Tapi jangan sampai hilang rasa empati terhadap dampak yang terjadi pada masyarakat sekitar,” imbau Agi Haris Nurzaman, Kamis (14/08/2025), kepada InilahKuningan
Ia memberikan saran agar pengusaha bisa minta dibantu atau pendampingan oleh dinas terkait untuk mereduksi kotoran hewan tersebut.
Lurah Winduherang, H Ikin Sodikin ketika diminta tanggapan terkait pencemaran udara yang ditimbulkan dari kotoran hewan dari peternakan ayam di wilayah kerjanya, mengaku belum menerima keluhan dari warganya.
“Sampai hari ini saya belum menerima ada warga saya yang mengeluhkan adanya pencemaran polusi udara yang disebabkan dari aktifitas peternakan ayam,”jelasnya.
Ia berdalih, dulu pada tahun 2020 saat dirinya masih menjabat Pj. Lurah Winduherang membenarkan pernah terjadi gesekan masyarakat yang mengeluhkan aktifitas peternakan ayam yang berdampak pada pencemaran polusi udara.
“Saat itu juga saya langsung melakukan musyawarah antara para pengusaha peternakan ayam dan masyarakat. Saat itu langsung menghasilkan solusi, diantaranya masyarakat meminta kotoran hewan segera di angkut dan di tutup agar polusi udara tidak tercemar,”paparnya kepada inilahkuningan.
Ditanya apakah perangkat kelurahan mendapat CSR dari pengusaha peternakan ayam. Sehingga terkesan membela pengusaha. Ia langsung menampik hal tersebut.
“Kami Pemerintah Kelurahan Winduherang sampai saat ini tidak pernah mendapat kompensasi apapun dari para pengusaha. Adapun CSR yang diberikan para pengusaha itu langsung diberikan kepada masyarakat, seperti bantuan berbagai kegiatan sosial dan event lainnya,” jelas H Ikin Sodikin./Handy


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.