INILAHKUNINGAN- Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar menanggapi masukan Fraksi Partai Gerindra DPRD Kuningan agar Pemkab Kuningan berhati-hati dalam melakukan rencana pinjaman daerah ke bank senilai Rp95 miliar. Pasal, APBD Kuningan juga tengah dalam kondisi menghadapi banyak hutang. Sehingga jika pinjaman daerah kembali dilakukan, bisa menjadikan beban hutang APBD semakin berat.

Bupati Dian membenarkan rencana pinjaman daerah ke bank Rp95 miliar. Rencana pinjaman daerah tersebut, adalah hasil koordinasi dan konsultasi intensif Pemkab Kuningan dengan pemerintah pusat.


“Kami pastikan pinjaman daerah yang dilakukan, telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kajian kemampuan pengembalian juga kami lakukan agar tidak membebani APBD di masa mendatang,” katanya

Maka untuk mengurangi beban APBD, ada pengurangan pada pos belanja hibah sebagai bentuk efisiensi dan penyesuaian terhadap kemampuan fiskal daerah, serta untuk menyesuaikan dengan skala prioritas pembangunan yang telah ditetapkan.

Seperti diketahui, sebelumnya  Fraksi Partai Gerindra DPRD Kuningan mempertanyakan PAD Kuningan yang naik 6,74% dari APBD induk, apakah telah melalui kalkulasi yang cermat dan realistis. Selain itu, Fraksi Partai Gerindra menyoroti melonjaknya nilai penerimaan pembiayaan dalam APBD Perubahan 2025 dari sebelumnya Rp25,39 miliar menjadi Rp118,94 miliar.

Kenaikan itu sebagian besar bersumber dari rencana pinjaman daerah sebesar Rp95 miliar, selain dari Silpa tahun sebelumnya.

“Ini menjadi catatan tersendiri dalam sejarah keuangan daerah kita. Dengan kondisi gagal bayar yang belum selesai dan beban pinjaman baru, apakah kemampuan fiskal daerah sudah dihitung secara cermat? Apa saja dampaknya terhadap APBD ke depan?” tanya Juru Bicara Fraksi Partai Gerindra DPRD Kuningan, Sri Laelasari

Fraksi Partai Gerindra mengingatkan, bahwa pembahasan APBD maupun perubahan anggaran adalah kewajiban bersama yang harus dilandasi tanggung jawab dan kajian mendalam. Politik anggaran yang sehat, menjadi sangat strategis dalam menjawab dinamika dan kondisi aktual daerah./tat azhari