INILAHKUNINGAN- Menteri Koordinator (Menko) Pangan RI, H Zulkifli Hasan memuji penyuluh sebagai pahlawan pertanian. Ucapan itu, dilontar Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini, disela Jambore Penyuluh Pertanian Jawa Barat tahun 2025, di Kebun Raya Kuningan, Selasa (29/04/2025)

“Petani kita ini luar biasa. Hanya saja, selama 29 tahun, kita terlalu sibuk ngurusin demokrasi, bahas politik terus,” tandas Zulkifli Hasan

Diakui, Indonesia pernah berjaya di pertanian era Presiden Soeharto. Kebijakan Soeharto berpihak ke pertanian, penyuluh diperhatikan. Setelah itu, politik terus bergulir, rebut terus. Pertanian dilupakan.

Pada saat Presiden Jokowi, 10 tahun politik mulai tenang. Tapi fokusnya infrastruktur. Belum ke pertanian. Barulah zaman Presiden Prabowo ini, marwah pertanian dikembalikan. Prabowo fokus pembangunan pertanian, penyuluh diperhatikan.

Terbukti baru 6 bulan, banyak provinsi berhasil menjadi lumbung pangan. Terbitkan Inpres pertanian. Pupuk tidak lagi ruwet. Aturan rumit dipangkas. Termasuk penetapan harga beli gabah petani harus Rp6.500, dari semula Rp4.400 atau paling tinggi Rp4.500. itupun dibuat inpres. Tengkulak tidak akan dikasih ruang untuk bermain harga.

“Kalau ada harga gabah petani tidak mau dibeli Rp6.500, laporkan ke saya,” tandas Zulkifli Hasan

Untuk beras sendiri, hingga akhir April 2025, stok beras baru dibeli pemerintah mencapai diatas 1,5 juta ton. Ditambah stok lama masih ada diatas 3 juta ton.

“InsyaAllah sampai akhir 2026, kita tidak impor beras lagi. Siapa pahlawannya? Ya penyuluh,” tandasnya lagi, disambut tepuk tangan ribuan penyuluh pertanian se Jabar

Tapi Ia memohon maaf untuk jagung belum semua bisa dihargakan Rp5.500, tapi pasti merata Rp5.500. Alasannya gudang belum mencukupi. Tapi Presiden Prabowo sudah perintahkan TNI untuk membangun 15.000 gudang. “Jadi kalau harga jagung belum stabil saat ini, mohon di maklumi,” ucap dia.

Fokus pembangunan pertanian lainnya, ialah irigasi. Tahun ini seluruh irigasi dijanjikan Zulifli Hasan, juga akan diperbaiki. Tidak akan ada lagi irigasi rusak, baik tersier maupun sekunder. Tidak selesai perbaikan tahun ini, pasti diselesaiakn perbaikan tahun besoknya.

Turut mengikuti Jambore Penyuluh Pertanian Jabar 2025, Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar,  Wakil Bupati Kuningan Hj Tuti Andriani, Forkopimda Kuningan, Anggota DPR RI H Rokhmat Ardiyan dan Heri Dermawan, DPRD provinsi, serta DPRD Kuningan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat, Pj Sekda Kuningan Beni Prihayatno, Ketua TP PKK Kuningan Hj Ela Helayati, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan Dr Wahyu Hidayah dan para ketua DPD Perhiptani Kabupaten/Kota se-Jawa Barat/tat azhari