Kumuh, Petilasan Ratu Ong Thien Di Situs Sumur Jangkung Desa Ancaran Kuningan, Karuhun Wakil Bupati Tuti Andriani?
SITUS KERAMAT Sumur Jangkung, adalah sebuah Sumber Mata Air, dimana airnya tidak pernah surut dan kering, meskipun musim kemarau ekstrim. Situs Keramat Sumur Jangkung sendiri, disebut juga Sumur Kemulyaan. Keberadaannyadiatas Bantaran Sungai Cigede, membelah wilayah territorial Desa Ancaran. Air Sumur Jangkung dikenal memiliki karomah. Sehingga sering dijadikan media pengobatan dan hajat lain. Warga menyebutnya Sunda, ngalap berkah.
Lokasi Situs Keramat Sumur Jangkung berdekatan dengan makam-makam karuhun, berada di ujung utara pemukiman warga, tepat di Blok Pachinan RT 05/01 Dusun Manis Desa Ancaran, Kabupaten Kuningan. Konon, Situs Keramat Sumur Jangkung adalah tempat pernah bermukimnya sebuah Komunitas Etnis China Tionghoa. Atau kini terkenal sebagai Blok Pachinan.
Kadus Puhun Desa Ancaran M Sholeh (59) menyebut, keberadaan Komunitas Etnis China Tionghoa Desa Ancaran bisa dibuktikan dari pernah berdiri sebuah tempat sembahyang dari mereka. Yaitu sebuah Klenteng China Ancaran, berada tidak jauh dari Situs Keramat Sumur Jangkung atau Sumur Kamulyaan.
Namun karena berbagai faktor, termasuk ada penyerangan oleh kelompok mata-mata Belanda terhadap Etnis China di Desa Ancaran yang dianggap mata-mata Jepang, maka Klenteng China Ancaran dirusak, dirobohkan, bahkan dihancurkan. Tinggal menyisakan sebuah tiang pancang sebagai tugu penanda keberadaan Klenteng China Ancaram.
Sekarang, Altar persembahyangan atau Hopeng Klenteng Ancaran tersimpan di sebuah Klenteng Kun Au Tong Jalan Siliwangi No 44 Kuningan. Konon juga, dalam peristiwanya, Keluarga Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani dan Mantan Bupati Alm Acep Purnama juga sempat ikut mengungsi dari Kampung Pachinan Desa Ancaran ke Desa Koki yang sekarang berganti nama menjadi Desa Babakanreuma, Kecamatan Sindangagung.
Di sekitar Situs Keramat Sumur Jangkung juga terdapat sebuah Petilasan, yang konon dijaga oleh Eyang Syekh Jangkung. Hal itu diyakini sebagai sebuah petilasan peninggalan seorang tokoh perempuan. Dimana, pernah menetap seorang tokoh perempuan terkenal bernama Nyi Mas Ratu Ong Thien Nio/Tan Hong Tien Nio/Nyi Mas Rara Sumandhing sebagai Istri ke- 4 dari Eyang Sunan Gunung Djati.
Dan, jika dilihat dari kilas balik sejarah datangnya Nyi Mas Ratu Ong Thien Nio atau Putri dari Kekaisaran China, Kaisar Ying Lo, adalah kedatangan utusan dari Kekaisaran China ke Tanah Kesultanan Cirebon, pada abad ke 14 atau Tahun 1481 M atau Tahun 903 H. Maka bisa disimpulkan, bahwa Nyi Mas Ratu Ong Thien Nio juga pernah bermukim dan menetap di Desa Ancaran.
Ini merupakan waktu yang sama sebelum Nyi Mas Ratu Ong Thien melanjutkan perjalanan ke daerah Luragung untuk menemui Eyang Sunan Gunung Djati ataupun sebaliknya. Etnis China Tionghoa Inilah, salah satu cikal bakal warga Etnis China Tionghoa yang kini banyak bermukim di Kabupaten Kuningan dan daerah lain.***


Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.