INILAHKUNINGAN- Siswa SDN 4 Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, unjuk peduli tradisional kesundaan, dalam Festival Cinta Tradisional Sunda Kuningan, Jum’at (27/1/2023). Di area sekolah, selain berkostum khas adat sunda, mereka termasuk para guru dan orang tua siswa juga mengonsumsi makanan, minuman khas sunda.

Selain itu, siswa juga dibiarkan tidak belajar di kelas saat itu. Dipandu Wali Kelas 3 B, Evi Marlina, mereka dibebaskan bermain permainan tradisional anak-anak sunda, atau dikenal kaulinan budak sunda. Seperti dadaluan, tapak gunung dan lain-lain, sambil kompak bernyanyi-nyanyi lagu sunda. Ceria!

Di pinggiran kelas, para orang tua siswa kompak menyedia warung amal gratis berisi makanan, minuman khas sunda. Warung amal dalam 3 kelompok orang tua siswa tersebut, gyna menghindari siswa jajan tidak sehat di luar pagar sekolah.

Ada bajigur, kue cuhcur, combro, klepon, putri noong, bakwan, gethuk, ketimus, cilok, buras, bandros, cohcor bebek, rengginang, es jeruk, leupet, peuyem, cendol, ubi cilembu, hingga dodol.

“Tidak semua pembelajaran harus dikelas. Kita coba pelajaran di luar kelas melalui festival cinta kesundaan ini. Meski siswa sunda, tetap harus dikenalkan, dikuatkan dengan kesundaan mereka. Mulai pakaian, makanan hingga permainan anak sunda,” ungkap Kepala SDN 4 Kuningan, Arif Rosidin, melalui Wali Kelas 3 B, Evi Marlina, kepada InilahKuningan

Ia memastikan pembelajaran di luar kelas bagi siswa akan rutin, tentu dengan tematik berbeda.
“Terimakasih sekali ini, buat para orang tua siswa yang selalu berdiskusi, kompak untuk kebaikan pembelajaran siswa. Alhamdulillah, para orang tua siswa selalu mendukung,” ungkap Evi lagi./tat azhari