8 Atlet Atletik Kuningan Lolos Limit PON 2024
INILAHKUNINGAN- Tuntutan Pengurus Besar (PB) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) atas peningkatan limit kecepatan atlet, menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/ 2023 di Aceh-Sumatera Utara, mampu dipenuhi 8 Atlet Atletik Jawa Barat asal Kabupaten Kuningan.
Catatan lolos limit PON mereka juga mentereng. Antara lain Eki Febri Ekawati Tolak Peluru juara 1, Lusia Felia Lempar Lembing juara 1 U-20,

Natasya Mahdalita Martil juara 1 U-20, Beby Alya Putri Lempar Galah juara 1 U-20, Tresna Puspita Gusti Lempar Cakram juara 2, Ulfa Silpiana Estafet 4×400 Mix juara 2, Toton Setiawan Estafet 4×100 juara 3 dan Fahri Suryansyah Lempar Martil juara 4.
Adapun Lempar Jauh Juara 3 U-20, belum lolos limit PON. Begitu Rena Nurlita Loncat Tinggi juara 3 U-20 belum lolos limit PON.
“Terimakasih ke anak-anak sudah mampu lolos limit PON. Meskipun anggaran prihatin, tapi mereka tetap berlatih keras. Bukan hanya di Kuningan, tapi juga di Bandung dan Jakarta,” ungkap Pembina PASI Kuningan, H Nurjati, Jum’at (30/6/2023), kepada InilahKuningan
Nurjati ingin Pusat Pelatihan Pelajar Daerah (PPLPD) di Kuningan kembali dihidupkan. Apalagi Kuningan banyak bahan atlet. Jadi disayangkan kalau anggaran PPLPD Kuningan tersendat. “Kami ingin disporapar membuka kembali program PPLPD Kuningan,” harap Nurjati, yang juga Kabag Kesra Setda ini
Kalau Kuningan punya PPLPD, setiap cabang olahraga unggulan seperti silat, karate, atletik, angkat berat, panahan dna lain-lain, akan tersambung dengan PPLPD provinsi. Jadi pembinaan akan berjenjang.
Seperti dirinya sejak 1987 kerap membina atletik sampai saat ini, selalu berkomunikasi dengan PPLPD provinsi, dan PPLPD Ragunan Jakarta. Jadi atlet dari hasil seleksi, lalu masuk di PPLPD, maka muncul Raja Atletik untuk Indonesia dari Kuningan.
Maka, KONI Kuningan baru kedepan harus kembali memulai bagaimana PPLPD dirancang sedini mungkin. Tanpa pembibitan, olahraga tidak akan maju. Kalau hanya dididik di cabang-cabang, sifatnya hanya latihan mingguan.
“Cabang sifatnya hanya relawan, jarang mendapat gaji. Tapi atlet kalau bisa di PPLPD kan, pasti di sekolahkan, dibiayai, temasuk konsumsi dan lain-lain dibiayai. Sehingga latihan bisa seminggu 12 kali. Sebab 5 kali latihan full, sisanya latihan relaksasi. Kalau atlet sudah latihan seminggu 12 kali, atlet akan maju,” tandasnya, nada optimis./tat azhari

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.